Selasa, 24 Juni 2008

Pelayan Toko

Pelayan Toko
Uncategorized - - Posted on October, 31 at 8:28 pm

Masa-masa lulus SMU adalah yang paling menjengkelkan, tidak diterima di perguruan tinggi negeri, kuliah di swasta mahal, mau kerja sulit sekali, teman-teman pada hilang, ada yang kuliah, kerja bahkan kawin. Beruntung sekali hanya 3 bulan aku menganggur, aku disuruh untuk menjaga toko milik Tante Ima, di bilangan Pasar *** (edited), Semarang.

Karena toko milik Tante Ima menjual sembako, maka pembelinya pun kebanyakan ibu-ibu ataupun perempuan. Saya yang bertugas untuk mengambilkan barang-barang seperti beras, gula ya hanya bersikap cuek saja terhadap banyaknya pembeli itu.

Sebut Bu Lina pemilik toko di sebelah tokonya Tanteku, sering datang sore hari setiap toko akan ditutup. Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tanteku, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tanteku biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie. Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tanteku dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tanteku sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu. Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh arti.
“Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tanteku sambil menarik tangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.
“Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tanteku lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.

Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya. Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.
“Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tanteku manja.
“Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.
“Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.

Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan pada batang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tanteku dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.
“Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”
“Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?”
“Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.
Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tanteku, dan dengan serta merta Tanteku mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina. Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tanteku, Tanteku hanya menurut.

“Mau apa kau Sayang..?” desah Tanteku.
Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu. Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tanteku, Tanteku selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.

“Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahh, ehh, aahh..!” ceracau Tanteku.
“Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Ima.
“Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Ima.
Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Ima, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Ima. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

“Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.
Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu.
“Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!” pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.
Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo sekarang giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.
“Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.
Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus.
“Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!” ucapnya.
Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.

Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.
“Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayoo, ughh..!” desah Bu Lina.
Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.

Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, “Ooohh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhh..!”
Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tanteku yang mulai menutup pintu-pintu tokonya. Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tanteku dengan Impresa 95 kesayanganku.

Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain.

Sampai di rumah Tante Ima, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tanteku. Aku terkejut, ternyata Tanteku bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tanteku.

“Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.
Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Ima. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tanteku.

Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.
Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tanteku, dan hubungan badanku dengan Tante Ima dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

Tamat

Pelampiasan

Pelampiasan
Seks Lain Lain - - Posted on June, 16 at 8:04 am

Sudah 10 hari cowokku (Adi) pulang ke daerah, hari jumat saat dia datang, aku malah ada acara kampus yang mengharuskan aku menginap di luar kota selama semalam. Kebetulan umat pagi itu adalah saat kedatangan tamu tak diundang, yaitu bulananku. Padahal aku mengharapkan tidak datang pada hari itu, supaya aktifitasku tidak terganggu dan hari sabtu saat aku pulang, aku dan Adi dapat ML sepuasnya, seperti yang telah kami rencanakan sebelumnya. Namun apa dikata, ternyata bulananku harus datang di saat yang tidak tepat.

Hari jumat telah berlalu dengan banyak kesibukan jadi membuatku sangat capek. Sabtu siang aku pulang ke kostku, sampai di sana kira-kira jam 4 sore. Aku beristirahat sebentar, lalu mandi dan keramas karena udara saat itu terlalu gerah.

Sewaktu aku mandi, Adi sudah datang dan mengetuk kamar mandiku. (Kebetulan anak-anak kost semuanya pulang ke rumah masing-masing dan tante kost tidak menginap di situ, pembantu pun cuma datang di pagi harinya, jadi ada saat kebebasan buat kami berdua). Sebelum Adi mengetuk, aku sudah tau suara berisik saat pintu depan dibuka dan ditutup kembali. Adi sengaja mematikan lampu kamar mandi dari luar, supaya aku mengetahui kedatangannya.

Aku teriak supaya Adi mengambilkan handuk dan baju mandi yang aku lupa bawa ke dalam sebelumnya. Dia mengambilkan semuanya itu, dan saat aku buka pintu kamar mandi, dia memaksakan diri untuk masuk, aku menolaknya karena saat itu keadaanku sedang kacau dan basah kuyup. Aku kuci kembali pintu kamar mandi, setelah selesai memakai handuk, aku mengenakan baju mandi dan keluar dari kamar mandi, masuk ke kamarku dan mengambil kunci lalu mengunci pintu depan. Pintu kamarku pun tak lupa aku kunci. saat itu Adi sudah di dalam kamar. Aku cium dia, dan Adi pun membalas ciumanku. Memang kita cuma berpisah selama 10 hari, tapi bagi kami itu adalah waktu yang lama, mengingat sebelumnya kami selalu bersama.

Adi membuka baju mandiku yang saat itu aku memang tidak memakai pakaian dalam apapun juga. Baju mandi aku taruh di atas spring bed untuk tatakan supaya darah tidak menetes di seprei berwarna biru laut yang sengaja aku pasang waktu hari kamis malam untuk kenyamanan Adi saat dia datang ke kamar kostku di hari Sabtu ini.

Aku pun tidak mau kalah, aku serbu dengan membuka kancing-kancing kemejanya satu per satu.
“Kamu udah nggak sabar ya, chay?”, katanya.
“Iyah.. emang kenapa?”, balasku.
Sesudah mandi tadi, aku sudah mencuci bagian ku yang paling sensitif dengan sabun khusus beraroma anggrek, supaya Adi semakin bergairah saat mencumbuiku dan mengerjaiku nanti. Aku lanjutkan dengan membuka resleting celana panjangnya, aku peloroti dan aku juga membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat sembulan Mr. happy di dalamnya, walaupun belum tegak bak tiang bendera atau senjata yang siap diluncurkan, tapi bentuknya yang seperti molen membuatku gemas sekali untuk memainkan dan mengulumnya.

Aku mematikan lampu di kamarku. Rambut basahku tetap kugerai. Tetesan airnya jatuh ke bahunya, tapi Adi tidak mempedulikannya, dia memainkan kedua buah dadaku, dan memilin-milin kedua putingku juga. Aku cium bibirnya dengan sangat liar, turun ke leher, demikian juga dengan dia. Kami menikmati dan mengerang keenakan. Adi mulai menciumi daerah dadaku. Dia menghisap putingku yang sebelah kanan, lalu dilanjutkan yang sebelah kiri. Aku tetap menciumi lehernya, bagian favoritnya, karena dia merasa horny saat aku cium lehernya yang masih ada aroma parfum wangi.

Adi tidak sabar, lalu mendorongku ke spring bed yang ukurannya 180×200, pas banget buat kami, tidak terlalu sempit, jadi kami masih bisa leluasa bercinta.
“Chay, kan bulananku lagi dateng..”, kataku.
“Gak Papa chayank, sabun dan air kan banyak”, balasnya.
“Apa kamu nggak jijik, kan banyak darah!”, lanjutku.
“Enggak.. tenang aja!”, jawabnya dengan sabar.

Kami tidak langsung melakukan ML, tapi Foreplay terlebih dahulu. Aku di posisi bawah, gaya missioner. Adi menciumi bibirku, melumatnya dengan liar. Begitu juga dengan aku. Telah dirasa sudah cukup, Adi membuka, membentangkan kedua pahaku dan aku pun melingkarkannya di pinggang dia. Dengan tangan kiri yang bertumpu pada spring bed dia memasukkan Mr. happy ke miss cheerful ku dengan tangan kanannya, tentu saja dengan pelan-pelan dan hati-hati. Dia beberapa kali harus mencari lubang yang pas, karena sempat meleset, tapi akhirnya berhasil juga.

“Akh.. chay!”, desahku.
“Kenapa..? hmm..!”, tanyanya.
“Aku horny banget”, balasku.
“Bagus chay, ayo jangan ditahan.. Keluarin aja.”, lanjut Adi.
“Iya, kamu juga ya sayang!”, pintaku juga padanya.
“Lubang kamu sempit banget chay, begini ya kalo lagi haid?”
Adi semakin mendorong tititnya ke dalam memekku dengan keras.
“Ough.. iya sayang terus! Kamu nyaman kan posisi ini?”, tanyaku.
“Iya.. nyaman banget”, jawabnya.
“Jangan ditahan chayank! Teriak saja kalau perlu, disini tidak ada siapa-siapa selain kita berdua.”

Aku dan Adi sudah puas dengan posisi seperti itu. Kami berdua melihat ada darah di selakangan Adi. Dia minta supaya aku melepas tititnya untuk sementara waktu dan memintaku untuk mencuci memekku. Kita berdua masuk ke kamar mandi dan membersihkannya bersama-sama. Aku kagum dengan Adi, karena dia tidak pernah jijik melihat dan menyentuh darah kotor dari diriku.

Permainan kami lanjutkan kembali tetapi tentu saja dengan posisi yang berbeda, woman on top alias aku di atas. Ini adalah posisi favoritku dimana aku bisa merasakan kepuasan dan hasrat bercintaku. Adi mulai memasukkan barangnya ke lubang surga ku. Aku mulai berteriak kecil dan mengeliat, tanda awal dari kenikmatanku.

“Ehmm.. chay, enak banget nich, nikmat banget!”, kataku pada Adi.
“Iyah.. chayank.. teruskan, sampai kamu orgasme yach!”, ajak Adi.
“Tapi bener kamu nggak jijik?”, tanyaku sekali lagi.
“Iyah.. ayo chayank, sampai kamu puas. Goyang terus, ayo donk, lebih cepat.”
“Iyah chayank..” jawabku.
Aku mulai merintih keenakan dan aku merasakan aliran dan sengatan kecil mengalir di tubuhku. Entah kenapa ML kali ini sungguh luar biasa. Cepat sekali sehingga aku hampir mencapai kenikmatan sempurna.
“Aku dah hampir sampai chay..” kataku sambil menikmati batang penisnya yang memenuhi dinding rahimku.
“Iyah, chay. Ayo teriak saja saat kamu dah orgasme. Jangan malu-malu.”
“Aughh.. Aku dah sampai chay!”, aku teriak bersamaan dengan sengatan luar biasa yang menghampiri tubuhku saat itu.

Adi meminta aku untuk melepas penisnya lagi, aku berusaha mengeluarkannya, kini giliran Adi yang merintih sakit saat aku melepas penis dari memekku. Kami berdua mencuci kembali alat kelamin kami masing-masing. Tak lama kemudian setelah bersih, kami mulai lagi bermain. Kali ini kami menggunakan gaya becinta doggie, alias nungging. Ini adalah posisi yang enak buat kami berdua. Aku mulai bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki ditekuk, bertumpu pada lutut, Adi berlutut di belakangku, memegang penis dan memasukkannya, aku agak merendahkan posisiku supaya Adi dapat dengan mudahnya memasukkan penisnya. Adi tidak tanggung-tanggung lagi memasukkannya, langsung terasa seperti ditusuk benda tumpul ke dalam liang vaginaku. Beberapa kali dia dorong penisnya, dia masuk keluarin, ini yang membuat paling nikmat bagi kami berdua.

Selang beberapa menit kemudian Adi berteriak, “Chay dah mau keluar nich!”
“Iyah chay..”, jawabku.
Adi langsung mencabut tititnya dan mengeluarkan air maninya di telapak tangannya sambil berteriak. Banyak sekali cairan putih kentalnya itu, mungkin saking sudah lama tidak dia keluarkan. Setelah semua cairan sperma dikeluarkannya, Adi menuju kamar mandi dengan bugil untuk mebersihkan diri. Aku cuma di kamar aja sambil berberes. Setelah dia keluar dari kamar mandi, baru aku yang kesana untuk membersihkan vaginaku.

Sesudah berpakaian, kita berdua memutuskan untuk pergi ke mall, membeli makanan dan beberapa alat mandi. Mall tidka jauh dari kostku, jadi kami hanya berjalan. Jam menunjukkan pukul 6, langit masih terang. Hari sabtu memang ramai sekali di mall, apalagi supermarket. Kami membeli beberapa barang dan tidak lupa kami juga membeli suplemen pembangkit libido. Makan malam kami santap setelah dari supermarket, lalu kami pulang dan minum suplemen itu, menurut keterangan suplemen itu harus diminum 2X sehari, tetapi kami langsung meminum 2 pil sekaligus.

Tidak lama setelah kami meminumnya, kami mulai masuk kamar, menonton televisi, tapi tangan Adi dan tanganku mulai meraba masing-masing dari tubuh kami. Baju kami masing-masing, kami tanggalkan semua. Kali ini foreplay kami buat lebih lama, karena yang pertama tadi kami rasa kurang lama, disebabkan rasa ketidaksabaran kami yang terlalu kangen untuk melakukan hubungan ini.

Seperti biasa kami saling bercumbu, beciuman, bermesraan, akhirnya kami pun mulai bersiap-siap dengan posisi Adi di atas, berlanjut dengan posisi dia di bawah sampai kami berdua puas, walaupun sebenarnya aku masih kurang puas, mungkin karena tenagaku yang pertama tadi sudah kucurahkan semua. Tapi efek samping dari suplemen ini memang luar biasa bagi kami berdua, kami menjadi semangat kembali untuk bercinta semalaman di malam minggu itu.

Selama ini kami memang berhubungan tanpa menggunakan pengaman, Adi memakai kondom tapi hanya untuk sesekali saja, saat aku ingin merasakan rasa aroma buah dalam kondom itu saja. Aku pun juga tidak meminum obat anti hamil atau obat KB, atau semacamnya. Aku hanya percaya pada Adi saja, bahwa dia pun tidak menginginkan aku hamil sebelum kami nikah, karena kami berdua masih duduk di bangku kuliah. Kami pun juga tidak ingin mengecewakan kedua orang tua masing-masing. Perkiraan kami masih tiga tahun lagi untuk melangsungkan pernikahan, setelah kami lulus dan mencari kerja dulu.

*****

Begitulah pengalaman bercinta kami berdua. Selama 11 bulan kami telah bersama, suka duka kami jalani bersama, kami harap bisa langgeng sampai selamanya, setidaknya itu adalah komitmen dari kami berdua, dan tak lupa semoga yang di atas juga merestui hubungan kami berdua, walaupun kami telah berani melakukan hubungan intim selayaknya suami istri. Semoga para pembaca 17Tahu ini juga memberikan restu pada kami berdua.

Tamat

Nafsu yang Tak Tertahankan Lagi

Nafsu yang Tak Tertahankan Lagi
Seks Pengalaman Pertama - - Posted on April, 3 at 8:34 am

Saya adalah salah satu wanita muda yang berumur 20-an bekerja pada satu perusahaan swasta yang ternama di Jakarta Barat, daerah Kota. Rambutku hitam sebahu. Wajahku lumayan, banyak orang yang mengatakan aku cantik. Sepanjang umur ini, terus terang aku senang melakukan masturbasi dan belum mempunyai pacar sampai sekarang ini. Aku sering nonton blue film dan sering membayangkan bagaimana rasanya disetubuhi itu, tapi aku masih belum berani ambil keputusan tapi rasanya gatal seks tiap malam tak kusadari aku membuka baju sampai telanjang bulat dan melakukan masturbasi dalam keadaan mengangkang di atas ranjang dengan bantal guling di gosokkan ke bibir vaginaku sampai mencapai orgasme.

Pada suatu hari aku berkunjung ke rumah seorang teman sekantorku, seorang pemuda yang umurnya kira-kira sebaya denganku sebut saja namanya Irwan. Ia adalah seorang yang sangat rajin di tempat kerjaku, aku sangat menyenangi dirinya, ingin jadi pacarnya. Aku suka merasa horny kalau membayangi disetubuhi oleh laki-laki itu. Nah waktu aku sampai pintu rumahnya di daerah Gajah Mada, yang membukakan adalah adiknya, terus aku tanya di mana kakakmu terus dia bilang di atas loteng kamar, adik laki-lakinya tidak mengantarku, dia lagi asyik nonton TV. Aku langsung bergegas ke atas. Aku melihat suatu pemandangan yang sangat membuatku merasa basah. Kulihat Irwan sedang dalam posisi senggama di atas membelakangiku, tangannya memeluk sesuatu dan badannya maju mundur dengan irama yang bersamaan. Aku langsung bengong tidak pernah saya lihat begituan, cuma pernah lihat di blue film. Rupanya dia sedang onani juga. Aku langsung tidak tahan rasanya kubuka baju kantorku dan rok ketatku kulepas dan kuhempaskan ke lantai.

Dadaku yang cukup indah dan vaginaku yang penuh bulu ini langsung terbuka tanpa sehelai baju yang menutupi. Aku langsung bergegas ke kamarnya kupanggil namanya dia menoleh. “Linda?” kuterjang dia, satu tanganku memegang batang penisnya dan ingin menghisapnya. Tapi entah kenapa penisnya itu sudah mengeras sekali dan mendadak keluar cairan berwarna putih karena masturbasi tadi. Aduh cairannya itu ke wajahku. Hidungku yang mancung merasakan bau yang menambah suasana nafsu. Kuhisap penisnya sampai bersih tak kupedulikan rasa sperma itu. Ini yang kutunggu-tunggu sejak berumur 15 tahun yaitu nge-seks sama orang yang aku suka dan berisi. Dari umur 16 tahun aku suka bikin laki-laki nafsu terhadapku. Dengan memainkan mata ke arah mereka dan melakukan action yang bikin mereka tegang dan aku sangat enjoy ini tapi mereka itu cuma laki-laki ABG yang seperti anak-anak kecil. Kuhisap penisnya, tangannya menjambak rambutku keras-keras. Rambutku jadi terurai berantakan. Dia menarik penisnya lalu menggencetku dan mengincar payudaraku dan menghisapnya dengan penuh nafsu seperti seorang bayi yang netek terhadap ibunya. Lidahnya menggeliat-geliat bikin aku merasa geli. Mataku terpejam kegelian rasanya nikmat sekali dibanding masturbasi. Tangannya yang satu lagi meraba vaginaku yang sudah basah, langsung aku mendesah pelan sambil memencet-mencet penisnya yang sudah seperti rudal scud yang siap diluncurkan. Dia menjilati pinggangku yang ramping juga selangkanganku. Aku mendesah pelan tak terasa suaraku keluar, “Sudah Irwan sudah.. aku tidak tahan nih”, kupeluk tubuhnya erat-erat kugigit lehernya, aku mendesah rasanya nikmat sekali. Makin erat pelukanku tanpa kusadari penisnya yang siap meluncur itu masuk ke dalam vaginaku yang terbuka lebar. Bress, aku menjerit tanganku memeluk pinggangnya erat-erat. Satu tangan lagi mencakar cakar punggungnya. Dia memajukan penisnya maju-mundur maju-mundur terus aku merasa kenikmatan tiada tara, tanganku pasrah tidak memeluk pinggangnya lagi aku sudah dalam posisi setengah telentang. Dia langsung mencabut penisnya. Aku langsung terhempas di atas ranjang dengan bercak darah di selimut yang berwarna putih. Irwan langsung memegangku dengan tangannya yang kekar dia memintaku agar mengarahkan pantatku ke arahnya. Loh aku bingung kenapa? maklum saja blue film yang aku tonton biasanya tidak ada anal sexnya. Dia tanpa banyak bicara lagi menancapkan penisnya dari belakang. Aku menjerit keras sekali sambil teriak, “Ampunn Wan argh.. eeuhh.” Aku merasakan sesuatu keluar dari penisnya, cairannya banyak sekali aduh nikmatnya.

Kami berdua mendengar suara kaki naik ke atas loteng siapa gerangan? “Adiknya!” yang umurnya kira-kira 20 tahun, wah dia kaget melihat posisi kita yang seperti begini, Irwan tetap tenang ia bertanya kepada adiknya, “Hey Johny, ini yang dinamakan ngewe beneran.” Dia langsung melongo, Nafsuku tambah muncak lihat satu lagi jejaka muda didepanku ini. Mataku memandang tajam kearahnya tanganku memberikan hint supaya dia maju mendekatiku seperti terhipnotis. Kucoba memberikan dia senyum yang menantang, kudekati dia tapi aku sudah tidak kuat rasanya tenagaku banyak habis waktu sanggama sama Irwan tadi, langsung si Johnny tanya sama Irwan, “Boleh nih kak?” tapi Irwan masih terbaring lemas di ranjang tak berenergi lagi. Aku langsung berbisik, “Ayo say.. cobalah!” Dia lebih ganteng dari kakaknya sedikit dengan tubuhnya yang atletis. Johny meraba-raba tubuhku dari bahu, pinggang sampai selangkangan, waktu dia raba selangkanganku dia langsung bilang, “Wah Kakak baru main pertama kalinya ya.” Aku langsung mengiyakan, tanganku tanpa basa-basi lagi meremas penis yang di balik celananya. Dia juga no mercy langsung melepaskan baju dan celananya, gila panjang penisnya, sayang saya tidak bawa penggaris. Dia tidur telentang juga di ranjang, aku berada di atasnya. Aku disetubuhi juga olehnya sampai habis basah semua ranjangnya. Aku mendesah keenakan waktu dia mengeluarkan maninya. Tak terasa sudah Irwan terbangun ia kaget sekali melihat adiknya menyetubuhiku. Dia langsung berteriak marah dan menyalahkan adiknya.

Aku membela adiknya walau kurasa diriku terlalu letih, aku berkata bahwa aku bersedia kawin dengan Irwan, aku mencintaimu sejak dulu aku senang keluargamu, aku senang melakukan ini. Dia memelukku menciumku membelai rambutku dan seluruh tubuhku. Dia juga senang sama aku sejak tahun lalu di ruang kantor, cuma dia seorang lelaki yang pemalu alias tidak berani first action, dia ingin sekali kawin dengan seorang wantia karir. Aku balik memeluknya dan menciumnya juga, “Aku sayang kamu, Linda”, Johnny langsung minta maaf padaku katanya dia khilaf terhadap ini, ia berkata ia ingin sekali punya pacar. Setelah ini ia bergegas ke dapur dan memasak makanan malam dan kami makan malam bersama. Akhirnya Johnny kukenalkan dengan adik perempuanku yang umurnya sama dengannya mereka jatuh cinta dan mencintai satu sama lain dan hubunganku dengan Irwan sekarang adalah suami istri yang harmonis kami mempunyai seorang bayi laki-laki yang berumur 5 bulan.

Aku menulis ini bersama suamiku di tengah malam mengenang masa lalu yang indah yang penuh dengan kenangan yang selalu terbayang di hatiku.

Tamat

Senin, 23 Juni 2008

"ANU" BESAR, NAFSU BESAR?

"ANU" BESAR, NAFSU BESAR?

Konon pria dengan penis besar akan menggebu-gebu di atas ranjang. Begitu juga dengan wanita berpayudara besar. Benar enggak sih?


Boleh percaya, boleh tidak, pendapat ini ternyata tak muncul begitu saja. Namun, dikutip dari rumusan phalomancy dan mamomancy. Apa itu? Ialah sebuah "panduan" untuk mengetahui potensi seksual pria dari ukuran atau bentuk alat vitalnya, dalam hal ini penis. Sementara mamomancy yaitu bahan acuan untuk mengukur potensi seksual kaum hawa dari bentuk atau ukuran payudara. "Tapi perlu diperhatikan, ini kan ramalan. Seperti halnya ramalan bintang tentu tak mutlak benar. Bisa benar bisa salah," ujar dr. H. Bambang Sukamto, DMSH.

Berikut penjelasan lebih jauh seksolog dari On Clinic Indonesia ini.

PHALOMANCY

1. Penis kecil atau pendek

Pria dengan penis kecil/pendek dianggap kurang dapat memuaskan pasangannya dalam berhubungan intim. Dia selalu merasa canggung atau kurang percaya diri saat bercinta.

* Penjelasan:

Ini hanya mitos kok. Kejantanan memang sering dihubungkan dengan faktor apakah penis si laki-laki kecil atau besar. Padahal kategori penis kecil, pendek, besar atau panjang sangat relatif. Masalahnya, pendapat tadi sudah begitu melekat sehingga memengaruhi psikologis para pria yang merasa organ intimnya kecil atau pendek. Akibatnya yang bersangkutan jadi tak pede atau canggung saat berhubungan intim karena merasa kurang jantan. Ujung-ujungnya, si pria benar-benar mengalami gangguan ereksi ataupun ejakulasi dini. Padahal sebenarnya alat vitalnya dapat berfungsi optimal. Biasanya, mereka akhirnya memilih jalan pintas dengan berusaha memperbesar organ kejantanannya dengan berbagai cara.

Perlu ditekankan di sini, kenikmatan hubungan intim tak dinilai dari ukuran penis. Yang menentukan adalah bagaimana si pria dapat berejakulasi dalam waktu yang normal (tak terlalu cepat atau terlalu lama), tidak impoten, dan punya kemampuan memuaskan hasrat seks istri secara maksimal. Ini yang lebih menjamin ranjang menjadi hangat ketimbang besar kecilnya penis. Untuk itu, usahakan agar selalu terbuka pada pasangan. Bicarakan seperti apa sebaiknya hubungan intim yang bisa dinikmati bersama. Dengan mencoba berbagai variasi baru, umpamanya.

Bagi istri, tentu tidaklah bijaksana jika membuat kecil hati suami dengan mengaitkan ukuran penis dan kejantanan. Ketimbang ngambek soal itu, coba berikan sentuhan-sentuhan yang memancing gairah seksual supaya libidonya tak lembek. Niscaya hubungan intim dapat berjalan sukses tanpa harus mempermasalahkan apakah penis suami panjang atau pendek.

2. Penis besar atau panjang

Pria dengan organ intim seperti ini disebut-sebut sebagai pria penuh percaya diri. Hasrat seksualnya tinggi dan memiliki kekuatan seks yang mengagumkan. Dia senang mencoba gaya-gaya baru dalam bercinta. Pokoknya boleh dibilang kreatif dan inovatif!

* Penjelasan:

Karena mitos yang berkembang tadi, wajar saja kalau pria yang memiliki penis besar akan tampak percaya diri atau bahkan justru overconfidence. Tapi jangan salah, tak sedikit dari mereka yang mengalami gangguan seksual. Entah itu ejakulasi dini maupun impotensi. Ini membuktikkan organ seks yang besar tidak secara otomatis membuat pria mampu melakukan penetrasi dengan baik atau maksimal. Bagi yang mengalami gangguan disfungsi ereksi ada baiknya berkonsultasi pada dokter ataupun seksolog.

3. Penis bengkok

- ke kanan

Pria dengan alat vital bengkok ke kanan konon bersikap terbuka terhadap seks. Ia tak malu-malu kala harus membicarakan topik yang bagi sebagian orang tabu ini. Demikian pula dalam berhubungan intim; yang bersangkutan tak sungkan ketika beraksi di atas ranjang.

- ke kiri

Berbeda dari pria yang memiliki organ intim bengkok ke kanan, pria yang organ intimnya bengkok ke kiri lebih suka menyimpan rapat-rapat cerita tentang seks. Dia akan merahasiakan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan ranjangnya. Saat berintim-intim, yang bersangkutan juga tergolong tertutup. Dengan kata lain, pria dengan kondisi alat vital bengkok ke kiri kurang percaya diri.

* Penjelasan:

Sepanjang pria dapat melakukan penetrasi dengan baik, alat vitalnya yang bengkok ke kiri maupun ke kanan tidak akan menjadi permasalahan serius. Namun seringkali kondisi alat vital yang bengkok ini dikeluhkan. Padahal kondisi itu normal saja, asal kebengkokannya tidak terlalu ekstrem sehingga mengganggu proses berhubungan intim. Misalnya, mengalami gangguan sulit penetrasi, susah ereksi dan sebagainya.

Dalam beberapa kasus ada kondisi bengkok yang tak normal. Misalnya terlalu menekuk ke kiri, ke kanan, atau ke atas. Kondisi tersebut menyebabkan saluran muara air kemih menjadi tak normal pula. Maka perlu dilakukan operasi untuk mengembalikannya pada kondisi normal sehingga fungsi alat vitalnya bisa maksimal.

Bambang menyarankan pria dengan organ intim yang bengkok entah ke kiri atau ke kanan tak perlu minder atau khawatir. Perasaan tertekan ini justru bisa mengakibatkan gangguan seksual dan membuat istri tak terpuaskan. Tetaplah pede selama tak mengalami gangguan disfungsi seksual.

MAMOMANCY

1. Payudara kecil

Dikatakan, wanita berpayudara kecil adalah seorang pemalu. Dia tak terlalu suka bergaul dengan banyak orang. Hasrat seksualnya biasa saja. Libidonya rendah dan pasif ketika di ranjang. Dia lebih suka menunggu "aksi" dari pasangannya.

* Penjelasan:

Secara logika, wanita berbuah dada mungil akan merasa rendah diri karena ia minder saat membanding-bandingkan kepunyaannya dengan wanita lain. Tak heran, jika ada yang sampai memperindah payudaranya dengan menyuntikkan silikon, umpamanya. Nah, uniknya, setelah payudaranya menjadi besar, hasrat seksualnya pun meningkat.

Lo kok bisa? Sebenarnya, pembesaran payudara bukan jaminan bisa meningkatkan libido seorang wanita. Kalau ada kejadian, seorang wanita jadi hot di atas ranjang setelah payudaranya "disulap" bak milik Pamela Anderson, itu lebih karena kepercayaan dirinya saja yang bertambah, sehingga di atas ranjang dia jadi pede menghadapi pasangannya.

Intinya, ada juga kok wanita yang memiliki buah dada terepes tapi performa seksnya tetap oke. Jangan lupa, semua ini hanya masalah stabilitas kondisi psikologis semata. Jika si "terepes" merasa mampu berhubungan intim dengan maksimal, tentu hasilnya pun memuaskan.

Dalam hal ini, suami juga perlu meyakini kalau ukuran payudara bukanlah modal utama untuk berintim-intim. Kunci hubungan ranjang yang hangat adalah mencintai pasangan dan menerima baik kelebihan maupun kekurangannya. Jangan lupa, diskusikan variasi-variasi baru saat berhubungan. Kalau sudah begitu, payudara kecil bukan lagi kendala yang memusingkan.

2. Payudara besar

Wanita dengan payudara besar dibilang tak kenal basa-basi. Dia tak segan menyampaikan keinginannya untuk berhubungan intim. Dia juga sangat emosional, sulit mengontrol diri, dan egois dalam bercinta. Dia mementingkan kepuasan pribadi, tak peduli apakah pasangannya juga terpuaskan atau tidak.

* Penjelasan:

Umumnya wanita merasa percaya diri kalau payudaranya besar. Namun tak jarang, ukuran besar ini menjadi beban ketika menjadi perhatian banyak lelaki yang tak diharapkan. Akhirnya, perempuan tersebut justru tidak menikmati tatapan ke arah dadanya yang membusung karena merasa dilecehkan. Lantaran itu, tak sedikit perempuan yang merasa bersyukur memiliki dada berukuran biasa-biasa saja. Juga, bukan tak mungkin pembesaran payudara yang tak normal merupakan gejala awal dari adanya tumor atau kanker. Lantaran itu, kalau mendapati hal-hal yang mencurigakan seputar payudara, jangan sungkan untuk berkonsultasi pada dokter.

JANGAN MUDAH TERPENGARUH

Menurut Bambang, apa pun penjelasan sebuah ramalan jangan mudah meyakininya karena justru dapat membebani pikiran kita. Apalagi kalau ramalannya jelek-jelek, bisa bikin kecil hati dan tak percaya diri. "Yang baik-baik saja dijadikan masukan. Yang buruk tak perlu diambil pusing. Yang paling penting, dalam berhubungan intim harus pede. Jadi tak usah terpengaruh ramalan. Nanti malah terjadi disfungsi seksual. Ramalan tak 100 persen tepat bahkan mungkin banyak melesetnya."

Jangan lupa, masalah potensi seksual bukan sekadar diukur dari kondisi fisik semata tapi juga kondisi psikis wanita atau pria. "Nah, kondisi psikis ini yang sebenarnya susah diukur. Apakah dia sedang dalam kondisi stres, rendah diri, atau berkonflik dengan pasangannya."

ASIA CARRERA: Legenda 'Ratu Porno' Dengan IQ 156

ASIA CARRERA: Legenda 'Ratu Porno' Dengan IQ 156

Asia Carrera: IQ-nya 156
ORANG mungkin lebih kenal Asia Carrera sebagai pemain lebih dari 250 film porno. Tapi tak banyak yang tahu ia bisa memainkan komposisi Bach dengan piano di usia 13 tahun. Dia mengambil studi ekonomi dan bahasa jepang di Rutgers. IQ-nya 156 dan merupakan 2 persen orang terjenius di dunia.

Di dunia "perpornografian" keberadaan Asia Carrera termasuk legendaris. Wanita berkebangsaan Amerika Serikat (AS) ini dikenal sebagai bintang film porno terseksi dan terpanas sepanjang abad ini. Bukan sekadar artis semata, Asia Carrera adalah seorang marketing profesional yang ahli mengelola manajemen film blue. Untuk memuaskan para penggemamya, Carrera selalu meluangkan waktu untuk menjawab semua e-mail masuk yang mempertanyakan tentang dirinya. Dan secara bersamaan, ia pun menjual karya-karya film blue-nya ke seluruh dunia.

Kesuksesannya menjadi bintang film porno sempat mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di AS. Dalam satu minggu, Asia Carrera bisa mengumpulkan uang 1000 dolar. Namun tak seindah yang dibayangkan, perjalanan hidup Asia Carrera tak lepas dari suka dan duka. Tidak seperti artis karbitan, wanita pemilik bra 36 C ini memulai karier dari nol.

Sebelum menjadi bintang film porno, wanita berdarah Jepang Jerman ini sempat menjadi bartender. Menurutnya, cara ini yang paling mudah ditempuh untuk mencari uang. Pada satu pesta, ia diminta oleh pengelola bar untuk menyajikan minuman dengan berpakain seksi dan dada terbuka dengan honor 100 dolar. Tanpa pikir panjang, Carrera menerima tawaran tersebut. Untuk menghilangkan rasa takut ia meminum vodka. Sejak itu, Carrera mulai alih profesi menjadi penari striptease, dengan bayaran 300 dolar. Keindahan tubuh dan keahliannya menari itu pernah menjadikan Carrera sebagai penari malam termahal di negara AS.

Sukses menjadi stripper, Carrera ingin merambah ke dunia film, yaitu film porno. Pada suatu hari ia berkenalan dengan seorang fotografer. Asia Carrera minta dirinya difoto dan dipublikasikan menjadi bintang film panas. Langkah awal yang dilakukan adalah mendata semua alamat dan mengirimkan foto pribadi dan biodatanya pada semua majalah pria. Itu membuahkan hasil. Carrera mulai mendapatkan tawaran menjadi model di majalah pria. Perlahan-lahan fotonya digemari pembaca dan meningkatkan penjualan majalah. Kesuksesannya ini memberikan peluang bagi Carrera untuk menjadi bintang film blue.

Atas anjuran sang fotografer, tahun 1993 ia pindah ke Los Angeles (LA). Dengan berbekal satu koper dan boneka beruang kesayangnya, Asia Carrera hijrah ke LA. Di situ ia mulai berkenalan dengan sutradara bintang film porno. Bagi Carrera, menjadi bintang film porno adalah pekerjaan yang menyenangkan, yang bisa menghasilkan uang banyak. Walau pekerjaan itu ditentang oleh kedua orangtuanya, namun Carrera tidak memperdulikannya. Menjadi bintang film porno sudah menjadi pilihan hidupnya.

Sejak menjadi bintang film blue, Asia Carrera sudah memerankan sebanyak 250 film blue. Angka ini mengalahkan bintang film porno lainnya, di antaranya Jade Marcela, bintang porno asal Indonesia. Carrera mempunyai berbagai jenis dap adegan film porno, dari gaya konvesional sampai modern. Di antaranya Adam and Eve Signature Series One, produksi tahun 2000; Adventures of Mighty Man, produksi 1994; American Dream Girls, produksi 1996; Anal Adventures of Suzy Superslut, produksi 1994; Art of Deception, 1996; Bangkok Boobarella, produksi 1996; Best Sex in the West, produksi 1997; dan Bad Sister, produksi 1997.

Sayang kesuksesan kariernya tidak diiringi keberhasilan rumah tangganya. 19 Desember 1993 ia bercerai dengan Don Lemmon. Di perkawinan ini ia dikaruniai seorang anak perempuan bernama Catalina. Di bulan dan tahun yang sama, ia menikah kembali dengan Bud Lee, sutradara film blue. Di pernikahan kedua ini ia merasakan mendapat cinta sejati. Bagi Carrera, Bud Lee adalah suami tapi juga seorang teman yang bisa mengerti kekurangan dap kelebihannya.

LIKU KEHIDUPAN

Asia Carrera berasal dari keluarga berpendidikan. Bapaknya seorang ahli matematika dap fisika. Kedua orangtuanya menginginkannya sekolah di Harvard, menjadi pengecara atau dokter. Tapi, Carrera memilih belajar piano dan "nongkrong" bersama teman-temannya.

Menjelang ulang tahun ke 17 tahun, Carrera meninggalkan rumah. "Nongkrong" bersama band rock n' roll dan teman sejawat. Atas bantuan teman-temannya, ia tetap sekolah. Tidak mau tergantung pada temannya, ia mencoba mencari kerja. Berhubung usianya belum 17 tahun, tidak ada perusahaan yang mau menerimanya sebagai karyawan.

Ia juga sempat tinggal di asrama anak jalanan bersama ibu angkat. Ternyata tinggal bersama ibu angkat tak mengubah nasibnya. Pola mendidik ibu angkat sama dengan ibu kandung: keras, disiplin, dan tidak boleh bermain. Harus banyak belajar. Kondisi ini membuatnya memberontak, dan setelah lulus SMA Asia Carrera kembali kabur dari rumah ibu angkat.

Dengan pendirian yang teguh, ia yakin, suatu saat hidupnya akan berumah, menjadi orang kaya. Asia Carrera mendapat bea siswa, melanjutkan sekolah ke University Rutger Jurusan Bisnis. Selain untuk membiayai kuliah, uang bea siswa juga dimanfaatkannya untuk biaya hidup. Sambil kuliah, Carrera bekerja di cafe sebagai bartender. Kehidupannya mulai membaik. la tidak lagi mengemis dan mengandalkan bea siswa.

Begitulah. Beberapa tahun menjadi bartender, ia mulai alih profesi menjadi penari striptease. Perlahan namanya mulai dikenal. Sebelum menjadi artis film blue, ia juga dikenal sebagai penari malam. Keahliannya menggoyangkan tubuh membuat nafsu kaum Adam terpancing. Ia berhasil mengundang banyak tamu, dan menjadi daya jual bagi pengelola bar.


Asia Carrera; Masuk Klub Orang Jenius
Sayangnya, kehidupan seks bebas dan gonta-ganti pasangan dalam film, membuatnya kudu berhadapan dengan AIDS. Legenda porno ini, terpaksa "menyerah" dan meninggal gara-gara AIDS. [ME/tyo/foto: istimewa]

Jumat, 20 Juni 2008

Lexy-ku Sayang

Judul : Lexy-ku Sayang

Aku adalah seorang mahasiswi semester akhir di salah satu
perguruan tinggi terkemuka yang berada di daerah Jakarta Pusat
yang pada masa-masa awal demokrasi terkenal sebagai pusat
demonstrasi dan berbagai tragedi politik. Namun sebaiknya
lupakan saja masalah itu selain karena aku tidak pernah ikut
kegiatan tersebut aku juga lebih tertarik dengan urusan kuliah
dan cowo ketimbang masalah politik.

Secara fisik aku adalah gadis yang menarik dengan tinggi tubuh
sekitar 175cm langsing dan sexy (karena rajin ikut senam dan
fitness) berwajah lonjong dan berparas melankolis dan rambut
hitam legam panjang lurus sebahu (khas wanita chinese) serta
berkulit putih mulus tanpa cacat sedikit pun dengan putting
berwarna merah jambu dan bulu kemaluan tipis agak
jarang-jarang.

Kejadian ini bermula ketika aku baru saja usai pulang dari
ruang baca skripsi (tempat kumpulan skripsi alumni)
perpustakaan setelah selesai menyusun beberapa bab skripsi
yang harus kuperbaiki tatkala siang tadi usai menghadap dosen
pembimbing skripsi ku. Saat itu keadaan sudah gelap
(pukul19.00) dan kantin pun sudah tutup, praktis tidak ada
lagi mahasiswa yang nongkrong di kantin dan kalaupun ada hanya
sebagian kecil saja sehingga akupun memutuskan untuk langsung
menuju ke lapangan parkiran khusus yang berada di samping
kampus. Parkiran sudah agak sepi hanya tersisa beberapa mobil
saja milik mahasiswa S2 ataupun S1 yang kebetulan ada jadwal
kuliah malam. Kebetulan mobil ku tadi siang mendapat tempat
parkir agak jauh ke sudut lapangan parkir. Lapangan parkir itu
sendiri sebenarnya adalah tanah kosong yang di timbun oleh
batu dan pasir dan di kelilingi oleh pagar seng tertutup rapat
sehingga tidak dapat di lihat oleh orang dari luar.

Mobil ku adalah Suzuki Escudo berwarna gelap keluaran terakhir
yang kebetulan sempat di beli oleh papa ku sebelum krismon
mulai. Di Jajaran mobil yang parkir di dekat ku terlihat hanya
ada tinggal 3 mobil lagi yakni satu toyota kijang berwarna
biru gelap dan satu panther long chassis berwarna hijau gelap
serta sebuah Feroza berwarna hitam di mana posisi ketiganya
adalah tepat mengelilingi mobil ku. Feroza ada tepat di pojok
lapangan parkir yang berarti tepat di sebelah kiri mobilku,
sedangkan kijang ada di sebelah kanan dan panther tersebut ada
di depan mobil ku dengan posisi parkir pararel sehingga
menghalangi mobil ku keluar.

Aku terus terang agak kesal karena selain sudah capek dan
banyak masalah sehubungan dengan skripsi ku, eh ternyata
malam-malam begini masih harus mendorong mobil lagi. Ku
berjalan sedikit setelah sebelumnya menaruh tas dan buku serta
diktat beserta bahan skripsi di mobil ku, aku melihat-lihat
kalau-kalau masih ada tukang parkir atau satpam di gerbang
masuk parkiran yang tidak seberapa jauh . sebab gerbang keluar
parkiran sangat jauh letaknya dari posisi mobilku . ternyata
gerbang masuk telah tertutup dan di rantai sehingga untuk
mencari orang aku harus menuju ke gerbang keluar. Karena agak
malas jalan aku pun terpaksa kembali ke dekat mobil dan
berinisiatif mendorong panther tersebut sendirian. Dengan agak
binggung aku letakan telapak tangan kiri ku di belakang mobil
tersebut sementara tangan kanan di sebelah sisi kanan mobil.

Ternyata panther tersebut tidak bergerak sama sekali .. Aku
curiga jangan-jangan pemilik memasang rem tangan. Karena itu
aku berniat mengempiskan ban mobil sialan itu. Sedang asyik
berjongkok dan mencari posisi pentil ban belakang sebelah
kanan panther tersebut (yang berarti berada tepat di depan
mobil ku) mendadak aku merasakan kehadiran orang di dekat ku .
tatkala ku toleh ternyata orang tersebut adalah Lexy teman
sekampus ku yang sebelumnya sudah lulus namun pernah satu
kelas dengan ku di mata kuliah MKDU.

Lexy adalah seorang pria kelahiran sumatra berbadan hitam
tinggi besar (185cm/90kg), dengan perut buncit, berwajah jelek
buruk-rupa (mukanya terus terang hancur banget penuh parut
karena bekas jerawat) dengan gigi agak tonggos dan kepala
peyang serta bermata jereng keluar. Tak heran kalau banyak
gadis-gadis sering menjadikannya bahan olok-olokan dalam canda
mereka karena keburukan wajahnya namun tanpa sepengetahuannya,
sebab selain wajah Lexy sangat sangar . dia juga di kenal
berkawan dengan banyak pentolan kampus dan juga kabarnya
memiliki ilmu hitam.

Namun dia di kenal sangat pede dan baik hati, dan itulah yang
menjadikannya olok-olokan para gadis karena dia tidak pernah
malu-malu menatap wanita cantik yang di sukainya secara
berlama-lama. Terus terang jantung ku agak berdegup karena
feeling ku merasa tidak enak terutama karena aku mengetahui
bahwa Lexy selama ini sering menatapku berlama-lama dan
caranya menatapku terasa sangat menelanjangi seolah-olah ingin
memperkosaku. Namun aku berusaha terlihat bersikap tenang agar
tidak menimbulkan akibat buruk karena menurut teman-teman ku
jika kita terlihat tenang maka lawan kita cenderung ragu
berniat jahat. Namun ternyata Lexy tidak berbuat apa-apa dan
hanya berkata "Ada yang bisa saya bantu?"

"Ehh . nggg . anu .. ini mobil sialan di parkir begini, mana
susah lagi dorongnya" sahut ku agak canggung.

"Mari saya bantu, kamu pegang samping kanan ini yach" ujar
Lexy memberi aba-aba agar aku berada di belakang samping kanan
panther sialan itu tepat di depan mobilku.

Tatkala aku sedang dalam posisi siap mendorong dari arah kiri,
ku tengokan kepala ke arah kiri ternyata Lexy tidak berada
pada posisi belakang mobil itu melainkan berada tepat di
belakang ku dan tangannya secara cepat telah berada di atas
tanganku dan jemarinya telah meremas jemari ku dengan lembut,
mesra namun kuat.

"Ehhhh ... apa-apaan nih Lex?" ujarku panik.

Namun Lexy dengan tenang dan lembut malah menghembuskan
nafasnya di balik telingaku dan berbisik sesuatu yang tidak
jelas (mungkin sejenis mantera) lalu menambahkan "aku
mencintai mu Mei Ling" ujarnya lembut.

Mendadak aku merasa lemas . namun aku masih sempat berucap
"Lepaskan aku Lexy, kamu. gila ." ujarku lemah. Tapi aku
semakin tak berdaya melawan hembusan lembut di belakang
telingaku dan kecupan mesranya di belakang leherku tepatnya di
bulu-bulu halus di tengkuk ku. Nampaknya Lexy menggunakan
sejenis pelet tingkat tinggi yang mampu membuatku tak berdaya
dan hanya bisa pasrah menikmati tiap cumbuannya.

Makin lama cumbuan dari Lexy semakin hebat dan herannya aku
yang biasanya sangat jijik kepadanya seperti terbangkitkan
gairah birahiku, apalagi Lexy tidak hanya mencium pundak,
tengkuk dan telingaku saja, namun tangannya telah mulai
bermain mengusap-usap daerah terlarang milik-ku.

Yah tangan kiri Lexy telah mengeluarkan kemejaku dari balik
celana jeans yang aku kenakan dan masuk ke balik celana ku
menembus celana dalamku dan mengusap-usap dengan lembut bukit
kemaluan ku. Aku hanya bisa mendesah lemah dan mulai merasakan
rangsangan yang demikian kuat.

Mendadak Lexy menarikku dan membimbingku ke arah mobilku dan
tangannya menarik pintu belakang sebelah kanan mobilku yang
memang tidak sempat ku kunci. Lantas ia merebahkan aku di jok
tengah Escudo milikku dan merebahkan sandarannya.

Kemudian ia mendorong tubuh ku ke dalam dan menekuk kaki ku
hingga posisi kaki ku terlipat ke atas sehingga dengan
mudahnya kemaluanku terkuak dan pahaku miring ke samping.
Lantas dengan Lexy menutup pintu mobilku dan mengambil kunci
mobilku serta menguncinya dari dalam melalui central lock di
pintu depan. Aku semakin tidak berdaya dengan usapannya di
kemaluanku apalagi dia telah membuka kancing, gesper dan
resleting celana jeansku dan tangannya telah menarik turun
celana dalam ku.

Kemudian Lexy menarik dengan cepat celana jeansku hingga copot
lalu menarik lagi celana dalam ku hingga terlepas. Aku selama
itu hanya bisa pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat
mantera miliknya yang begitu dahsyat. Mungkin juga karena
diriku telah di landa birahi yang sangat hebat karena terus
terang aku begitu mudah terangsang sehingga itupula sebabnya
aku telah kehilangan keperawananku di tangan mantan kekasihku
di awal masuk kuliah. Namun di luar itu semua yang kurasakan
adalah kenikmatan yang teramat sangat karena selanjutnya bukan
lagi jemari Lexy yang bermain pada permukaan kemaluan serta
clitoris dan juga pada daerah G-Spot milikku namun kini justru
giliran lidahnya bermain-main di sana dengan kemahiran yang
sangat luar biasa jauh daripada yang mampu dilakukan oleh
mantan kekasihku. Sehingga tanpa ku sadari aku justru
mencengkram kepala Lexy dan menekannya ke arah kemaluanku agar
rangsangan yang ku terima semakin kuat. Namun rupanya Lexy
bukan sembarangan pria jantan biasa, tampaknya ia begitu mahir
atau justru tengah di kuasai oleh hawa nafsu iblis percabulan
(ku dengar org-org pemilik ilmu hitam hawa nafsunya adalah
murni hawa nafsu iblis) sehingga ia bukan saja memainkan
lidahnya ke sekitar klitoris dan daerah gspot milikku namun
juga mulutnya mampu menghisap dan lidahnya memilin-milin
klitoris ku sehingga tanpa ku sadari aku semakin di amuk
birahi dan memajukan kemaluanku sampai menempel ketat di
wajahnya. Dan sungguh mengejutkan bahwa kemudian dalam waktu
yang tidak terlalu lama akupun mengalami orgasme utk pertama
kalinya hanya dengan oral sex dari seorang pria, padahal
mantan kekasihku hanya mampu membuatku orgasme setelah
mengkombinasikan oral sex dengan persetubuhan (coitus).

Tak lama tubuhku pun mengejan kuat dan kurasakan vaginaku
sangat basah dan aku serasa melayang di awang-awang dengan
pahaku yang membekap erat wajah dan kepala milik Lexy.

Lexy diam sejenak, setelah dilihat expresi wajahku sudah
normal kembali ia pun mulai bergoyang memaju-mundurkan
senjatanya namun secara sedikit demi sedikit jadi tidak
langsung amblas main tancap seperti yang dilakukan oleh mantan
kekasihku.

Akupun mulai merasakan sedikit nyaman dengan ukuran "senjata"
Lexy dan perlahan-lahan kembali terangsang dan dapat
menikmatinya. Namun harus kuakui Lexy ternyata benar-benar
seorang pria yang sangat gentle dan juga jantan, ia tidak saja
begitu lembut "memperkosa"-ku namun juga sangat memperhatikan
kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak jika dibandingkan
pria-pria yang pernah tidur dengan ku Lexy seperti-nya sungguh
mengerti keinginanku. Ia tidak saja perlahan-lahan dan dengan
penuh kelembutan memperkosa diriku namun juga aktif membantu
merangsang diriku hingga aku benar-benar sangat terangsang
sehingga walaupun ukuran kejantanannya menurutku sangat
menyeramkan namun aku tidak merasa sakit dan dapat
menikmatinya. Seiring semakin terangsangnya diriku, Lexy pun
perlahan-lahan mulai semakin dalam menancap-kan kemaluannya.
Akupun semakin lama semakin horny dan semakin tidak kuat lagi
menahan desakan kenikmatan yang makin memuncak dan semakin
tidak tertahankan itu.

Hingga akhirnya merasa menyentuh awang-awang dan merasakan
kenikmatan yang sungguh tidak pernah kualami sebelumnya dengan
para kekasihku, tanpa sadar aku melenguh keras
"Ooooooooahhhhhhhhhh ...Lexyyyyy.." dan akupun meremas kuat
belakang kepalanya dan menjepit erat pinggangnya dengan kedua
paha dan kaki sekuat-kuatnya dan juga mengangkat pinggulku
hingga kemaluanku berhimpit kuat dengan kemaluannya dan yang
masih ku ingat adalah saat itu diriku basah sekali dan nikmat
sekali. Basah baik pada lubang kemaluanku maupun sekujur
tubuhku yang penuh oleh peluh keringatku maupun keringat dan
cairan liur Lexy (ia sangat aktif menjilati sekujur tubuh ku
baik leher hingga ke payudara ku).

Dan selanjutnya akupun terbaring lemas tak berdaya, namun Lexy
tidak meneruskan perbuatannya walaupun ia belum mencapai
orgasme, tapi justru beristirahat sambil menunggu diriku siap
kembali sungguh ia laki-laki yang tahu diri tidak egois
seperti pria-pria lainnya walaupun sebagai orang yang sedang
memperkosaku ia sebenarnya punya "hak" berbuat sesukanya tapi
ternyata bisa dibilang ia adalah "pemerkosa yang baik hati"
yang pernah singgah dalam hidupku. Selanjutnya Lexy
memijat-mijat sekitar putting payudara ku, dan kemudian mulai
menjilat serta menghisapnya, ransangan demi ransangan yang di
berikan Lexy padaku kembali membangkitkan gairah sex ku dan
terus terang saat itu aku sudah lupa kalau aku sesungguhnya
sedang diperkosa dengan pelet oleh pria yang sama sekali tidak
terbayang dalam kehidupanku. Selanjutnya Lexy pun mencium dan
mengulum lembut bibirku membuat diriku semakin terbuai oleh
nafsu birahiku sendiri sehingga tanpa kusadari akupun membalas
dengan penuh nafsu cium darinya. Keadaan tersebut semakin lama
semakin tidak terkontrol lagi hingga aku merasa dari liang
kewanitaanku mengalir cairan kewanitaanku yang semakin lama
semakin basah.. Lexy pun tampaknya sangat paham kalau aku
sudah sangat terangsang sehingga iapun mulai bergerak memacu
tubuh dan kelaminnya untuk semakin bersatu dan bergelut dengan
tubuh dan kelaminku.

Aku yang sudah dilanda birahi yang tinggi justru semakin
memacu pinggulku mengikuti irama genjotan dari Lexy hingga
akhirnya tidak tertahankan lagi dan akupun kembali dilanda
gelombang orgasme demi orgasme yang beberapa saat kemudian
menghantam sekujur tubuhku dan akupun hanya bisa memekik
tertahan sebelum kemudian merasakan tubuh Lexy ikut mengejang
bersamaan dengan tubuhku dan menikmati semburan hangat cairan
kejantanan Lexy yang menyembur dengan sangat derasnya masuk ke
dalam rahimku. Saat itulah aku benar-benar merasa di
awang-awang dan lupa segala-galanya. Sesudah itu yang
kurasakan hanyalah rasa nikmat bercampur lemas yang membuatku
benar-benar terbaring lemah tak berdaya dan membiarkan
kejantan milik Lexy tetap tertancap dalam liang vaginaku.
Namun tampaknya Lexy tidak ingin berlama-lama menikmati
moment-moment indah milik kami berdua, iapun meraih kotak
tissue yang berada di bawah jok belakang dan kemudian mencabut
senjata keperkasaannya dari cengkraman hangatnya liang
kewanitaanku. Dan iapun segera mengelap kelaminnya yang basah
oleh perpaduan cairan kemesraan milik kami berdua dan kemudian
mengelap pula sekitar bibir vagina ku hingga bersih dengan
tissue-tissue tersebut.

Di sini aku baru sadar fungsi ganda membawa tissue di mobil,
terus terang selama ini dengan mantan-mantan kekasihku aku
hanya mengenal bersetubuh secara normal dan dilakukan di atas
ranjang, baru kali ini lah aku merasakan nikmat persetubuhan
di dalam mobil. Dengan di bantu olehnya akupun kembali
mengenakan pakaianku secara lengkap. Begitupula dengan Lexy
iapun segera mengenakan semua pakaiannya. Lalu dengan rambut
yang masih acak-acakan yang kusisir seadanya dengan
menggunakan jari tangan, akupun segera pindah duduk ke bangku
depan sebelah kiri mengikuti kemauan Lexy yang menyatakan
ingin mengantar ku pulang. Sambil menunggu di dalam mobil
akupun memperhatikan bahwa ternyata mobil panther yang
menghalangi jalan keluar mobilku ternyata adalah milik Lexy
dan ia dengan tenangnya memindahkan mobil tersebut dan
memarkirkannya bersisian dengan mobil lain yang masih tersisa.
Namun herannya aku sama sekali tidak marah namun justru diam
saja sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan dan rasa lemas
akibat orgasme yang baru saja kualami. Kemudian Lexy
mengantarkan aku pulang dengan membawa mobilku ke rumah
orangtuaku di daerah elit Jakarta Utara. Kami dapat keluar
dengan mulus dari parkiran kampus tanpa kecurigaan dari pihak
keamanan kampus dan tanpa perlawanan sama sekali dari diriku.
Sesampainya di rumah orangtuaku akupun segera menekan remote
pagar yang ada dalam tas laci mobil dan langsung masuk ke
dalam garasi. Setiba di dalam aku justru menarik Lexy keluar
dari dalam dan menciumnya dengan nafsu dan malah menyeretnya
masuk ke dalam kamarku yang kebetulan tangga masuknya berada
dekat dengan garasi.

Sampai di dalam kamar akupun dengan ganas mencumbu dan mencium
Lexy seolah-olah dia adalah kekasihku, tampaknya pelet milik
Lexy benar-benar ampuh hingga aku dibuat kehilangan akal
sehat, untungnya orangtuaku bersama adik-adikku sedang
berlibur ke hongkong sehingga praktis tidak ada yang memergoki
perbuatan kami, apalagi kamar pembantu terletak jauh di
tingkat belakang. Selanjutnya kamipun kembali mengulangi
perbuatan di parkiran tadi yang menurutku belum benar-benar
tuntas terutama karena aku betul-betul ketagihan oleh
keperkasaan Lexy yang benar-benar luar biasa. Dan malam itu
kami bersetubuh sampai kurang lebih enam kali yang baru
berakhir menjelang subuh. Aku sendiri sampai heran bagaimana
mungkin aku bisa sejalang itu, apalagi mengingat biasanya
dengan mantan kekasihku paling banyak kami hanya bersetubuh
tiga kali dalam semalaman.

Begitupula menjelang siang saat kami berdua terbangun karena
rasa penat, kami pun segera pergi ke kamar mandi milikku yang
terletak bersebelahan dengan kamarku dan memiliki pintu tembus
ke kamarku sehingga kami berdua dapat keluar masuk kamar mandi
dalam keadaan bugil tanpa diketahui oleh siapapun. Dan dalam
acara mandi bersama itu kamipun kembali mengulangi perbuatan
semalam sambil di sertai siraman air hangat dari shower di
kamar mandiku. Menjelang jam dua siang Lexy baru pamit dari
rumahku yang mana sebelumnya sudah kuajak makan bersama dengan
makan makanan pesanan dari sebuah rumah makan di dekat
rumahku. Akupun kembali ke kamar dan tertidur pulas hingga
sore harinya.

Malamnya Lexy menelefon dan meminta maaf atas kejadian
kemarin, dan gilanya beberapa menit kemudian ia telah berada
di depan rumahku setelah menelepon dari telefon umum di taman
kompleks dekat rumahku, mau tidak mau akupun turun
menghadapinya. Konyolnya justru ia kemudian menyatakan
cintanya dan memintaku untuk menjadi kekasihnya, yang juga
dengan konyolnya tanpa sempat kusadari justru ku balas dengan
anggukan kepala. Dan sejak malam itu kamipun resmi menjadi
sepasang kekasih.

Hingga kini kamipun tetap bersama, bahkan kedua orangtua ku
pun tidak dapat mencegah hubungan kami berdua, dan malah kami
akhirnya menikah. Terus terang aku bangga menjadi istri Lexy,
bukan hanya karena keperkasaannya namun juga karena sikapnya
yang memanjakanku sebagai seorang wanita dan tidak pernah
bersikap egois. Walaupun banyak anggota keluargaku terutama
dari keluarga besar yang tidak menyetujui pernikahanku dengan
pria pribumi tersebut, namun aku justru bangga dan sangat
senang dapat memperoleh keturunan dari pria sebuas dan
seperkasa Lexy. Justru malah berjalan bersamanya aku merasa
lebih aman dan nyaman. Dan aku bangga menjadi istrinya.

TAMAT

Minggu, 15 Juni 2008

Masturbasi

Masturbasi
Masturbasi Dan Konsekuensinya "khusus cowok tapi bisa di baca cewek"

atau biasa juga di sebut dengan ngocok, olay, coli, dan maen bebek sudah tidak menjadi hal yang tabu di kalangan cowok cowok, dan biasanya hal ini di lakukan untuk menanggulangi napsu birahi yang sudah membeludak di hati kita,jadi kali ini kita akan membahas persoalan yang sangat mendasar buat kehidupan para cowok ini, tetapi karena hal ini tidak di anggap baik buat semua orang.Kami tidak bertanggung jawab dengan apapun yang terjadi dengan pembacanya(seperti kegep, lemas lemas, pusing, atau penyakit jiwa yang berkepanjangan). Persiapan sebelum coli:
1.Mencari bahan coli (biasa di sebut bacol/bahan coli)Biasanya bila pemastrubasi punya modal cukup gede, mereka menggunakan Majalah Playboy, Penthouse sebahai bahannya akan tetapi karena majalah2 tersebut susah di dapat, beberapa orang hanya menggunakan tabliod p*p atau m*ptetapi seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang orang juga bisa menggunakan vcd2 yang dapat dibeli di penjual2 vcd kaki lima, atau yang bener2 niat biasanya mendonlot gambar2 /film2 boskep (bokep) dari internet.
2.Menyiapkan Benda2 Penting Untuk Kenyamanan
Bantal adalah salah satu untuk mendapatkan posisi yang nyaman saat coli, tetapi yang paling penting adalah tissue, karena tanpanya rencana kita bisa berakhir dengan tidak enak, dan bisa melenceng dari tujuan sebelumnya.Dan bagi pemasturbasi yang menggunakan bacol seperti vcd (ato apapun yg mensuport audio) sebaiknya menyiapkan earphones agar bisa mendengarnya dengan volume tinggi tanpa terdengar siapapun.
3.Persiapan Terakhir.
-Kunci pintu, karena rasanya anda tidak akan mau terlihat orang saat anda sedang setengah telanjang, dan sedang memegang penis (bisa di sebut juga konto*, adek, ular kasur dll), dan terlihat bacol yang berserakan dimana mana.-Tempatkan semua barang2 yang telah di persiapkan dalam posisi2 yang tepat guna, tissue dekat dengan kita,remote tv berada dekat kita,dan sudah mempersiapkan sebuah tempat untuk menyingkirkan semua barang bukti (kalo misalnya kegep ama ortu, pacar, ato istri).
Masturbasi Dan Konsekuensinya lanjutan...
Tips tips mengalihkan situasi:-Jangan buat janji dengan siapapun juga untuk ½jam kedepan dengan alasan "sibuk", karena bisa merusak rencana anda untuk bermasturbasi.-Pasanglah lagu dengan settingan volume sedang (asal terdengar cukup berisik dari luar) sebagai pengalihandan agar supaya tidak begitu di curigai oleh orang2 sekitar lokasi kejadian.-bilang pada orang rumah,kalo kamu mau belajar/mengerjakan sesuatu dan meminta untuk tidak di ganggu.
Tips tips saat bermasturbasi:-Agar ejakulasi lebih lama,cobalah kamu menjaga tempo dari kocokan kamu terhadap penis kamu, jadi saat kamu merasa sudah mau ereksi kamu kurangi tempo kocokan kamu, begitu seterusnya (sistim tarik ulur/sistem layangan).
-Supaya terasa lebih enak, coba kamu dudukin tangan yang akan di pakai untuk masturbasi selama 3-5 menit hingga terasa kesemutan/mati rasa, baru kamu mulai bermasturbasi, rasanya lebih enak karena seperti bukan tangan kamu yang memegang penis kamu.
Saran Redaksi:-Jangan terlalu sering bermasturbasi, karena rasanya tidak akan seenak bila kamu masturbasi seminggu sekali, makin jarang akan makin enak.Dan tidak ada istilah, makin sering makin jago dalam kasus ini.-Jangan masturbasi di rumah, paman, tante, kerabat dekat, atau rumah pacar karena bila kegep ,akan susah mengembalikan keadaan seperti sebelumnya.-Jangan menekan, atau mengocok penis terlalu keras, karena mungkin akan mengakibatkan penis mengalami luka luar, dan bila luka akan sedikit menyulitkan bila besok2 kamu mau bermasturbasi lagi.-Jangan memasukan benda2 kecil seperti lidi, pulpen ke dalam ujung penis dengan harapan menambah kenikmatan, percayalah hal itu TIDAK MENAMBAH APA APA !!.

Fantasi dari Kolam Renang

Fantasi dari Kolam RenangApril 21, 2007 — beritaburung
Fantasi dari Kolam Renang
Para pembaca situs 17Tahun, ini adalah kali pertama saya mengirim cerita di situs ini. Semoga dapat diterima dan menghibur anda sekalian. Sebelumnya saya ingatkan bahwa walaupun ini adalah pengalaman nyata saya tetapi semua nama-nama yang ada di cerita ini adalah fiktif.
*****
Nama saya Frans (samaran), dan saya adalah mahasiswa semester 5 di salah satu universitas katolik swasta di bilangan Jakarta Selatan, dan apa yang akan saya ceritakan disini adalah kisah yang terjadi sekitar satu tahun lalu.
Di kampus saya, terdapat banyak sekali Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu wadah untuk menyalurkan bakat dan hobi seperti UKM sepakbola, UKM Voli, musik, dll. Salah satu UKM yang menarik perhatian saya adalah UKM Renang dan Selam. Hal ini bukanlah dikarenakan saya hobi ataupun jago dalam berenang, tetapi semata-mata karena faktor cewek-cewek yang tergabung dalam UKM ini.
Bukan merupakan rahasia di kampus bahwa salah satu UKM yang paling diminati oleh mahasiswi-mahasiswi adalah UKM renang, dan itu adalah merupakan satu-satunya alasan saya untuk bergabung dengan UKM ini.
Setelah bergabung dengan UKM ini (saat itu saya di semester 3) dan sebagai anggota baru, saya wajib mengikuti acara konsolidasi/perkenalan baik dengan senior-senior maupun dengan sesama anggota baru. Acara ini merupakan agenda tahunan UKM ini dan untuk kali ini, acara akan dilakukan di daerah Pantai Carita. Kebetulan pula saya ditunjuk sebagai anggota panitia bersama dengan sekitar 10 anggota-anggota baru lainnya (4 cowok dan 6 cewek).
Jum’at, Jam 10.42
“Frans, Dewi nih..”, bunyi suara di HP ku.“Oh, Dew, napa nih?”, tanyaku.“Gue mo nanya, loe pasti nggak ikut berangkat buat acara survei lusa?”“Hmm.. jadi sih, tapi pakai mobil siapa, soalnya mobil gue dipake bokap”“Iya gue tau, makanya gue udah nanya si Bobo, dia bilang bisa kok pake mobilnya”“Ya udah kalo gitu, tapi selain elo ama gue, sapa lagi yang ikutan?”“Selain lu ama gue, yang ikut nanti Siska dan Lia, total 5 orang” jawab Dewi.
Mulutku rasanya ingin berteriak senang waktu mendengar jawaban Dewi, langsung terbayang olehku Siska dan Lia yang walaupun keduanya tidaklah begitu cantik, tapi dengan kulit putih bersih dan dada yang montok dan aduhai itu membuatku tidak sabar untuk menanti tibanya hari Minggu.
“Oke deh Dewi, beres kalau begitu, See you Sunday then..”“Pokoknya lu jangan telat yah, berangkatnya dari kampus Jam 7 pagi. Daag..”, katanya lagi menutup pembicaraan.
Minggu, Jam 7.20
“Gila lu, dasar tukang ngaret!”, cerca Dewi dan Lia hampir bersamaan.“Sorry.. sorry.. temanku yang cantik, gue nunggu bis lama banget tadi”, jawabku membela diri.“Ya udah deh, langsung cabut yuk!”, ajak Bobo dari balik setir mobil Honda CRV hitamnya.“Frans loe ditengah aja yah, gue ama Siska mau di tepi aja, mau liat pemandangan alam”, pinta Lia yang turun agar aku bisa masuk ke mobil.“Siap komandan!”, jawabku sambil masuk ke dalam mobil dan langsung kuhempaskan pantatku ke jok mobil di sebelah Siska yang duduk persis di belakang Bobo.“Berangkat Pak!”, seru Dewi dari sebelah Bobo di depan.“Sialan loe, emang gue supir?”
Jam 8.25“Wah..katanya mau liatin pemandangan, kok malah tidur sih?”, tanyaku pada Siska.“Habis lama banget sih belum nyampe-nyampe juga”“Supirnya payah nih”, Lia menimpali sambil tertawa.
Aku dan Siska ikut tertawa mendengar canda Lia. Diam-diam kuperhatikan Siska di sampingku. Baju ketat warna putihnya membuat dadanya yang montok tercetak dengan sangat jelas dan sepertinya hendak meronta keluar dari balik bajunya. Celana jeans nya yang hanya sepaha juga membuat aku menelan air liurku beberapa kali dan hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya bila tanganku dapat membelai paha mulusnya itu.
Jam 9.52“Akhirnya tiba juga..”, teriak Bobo membangunkan seluruh penumpang mobil.“Bangun.. bangun..!”, teriakku sambil menepuk pundak Siska dan Lia yang dari tadi terlelap.
Jam 10.17Setelah selesai membereskan urusan administrasi dengan pemilik villa untuk pemakaian villa selama 3 hari untuk Minggu depan, aku menyempatkan diri untuk jalan-jalan di sekitar villa. Tempat yang cukup indah dengan taman yang luas, kolam renang yang bersih dan area villa sendiri yang tertutup oleh pagar tinggi sehingga dapat menutupi pandangan dari luar.
“Eh, berenang yuk..!!”, tiba-tiba terdengar suara Dewi.“Siska dan Lia udah di kolam renang tuh”, timpalnya lagi.“Bobo mana?”, tanyaku sambil melongok ke arah dalam.“Wah.. si gendut itu mah langsung aja molor pas ngeliat ranjang..”, jawab Dewi sambil berlari kecil ke arah kolam renang yang terletak di belakang villa.
Segera saja aku mengganti pakaianku dengan celana renangku, dan dengan melilitkan handuk kecilku di pundak, aku segera saja menyusul cewek-cewek tersebuat ke kolam renang. Sesampaiku di kolam renang, kulihat Dewi dan Lia sedang berenang dengan asyiknya sementara Siska tiduran di kursi panjang di tepi kolam. Aku terkesiap melihat busana renang Siska dan Lia yang lebih tepat disebut bikini karena hanya terdiri dari sepotong BH dan celana dalam yang tipis dan mungil dan menyerupai g-string saja.
Aku segera saja duduk di kursi yang terletak di sebelah Siska, sementara Dewi dan Lia masih asyik berenang, aku manfaatkan kesempatan ini untuk menikmati indahnya tubuh Siska dari balik kacamata hitamku. Dari lirikkan mataku, aku dapat melihat dengan jelas dada montok yang menonjol dengan indahnya. BH kecil itu seperti tidak dapat menutupi seluruh daerah payudaranya sehingga dari tepi BH itu dapat kulihat dengan jelas dadanya yang putih dan membuat penisku berdiri di balik celanaku. segera saja kututupi dengan handuk kecil yang kubawa.
“Loe berdua ikutan gabung dong..! Airnya hangat nih..!”, teriak Lia dari dalam kolam.
Tanpa kusangka Siska segera berdiri dan langsung saja meloncat ke dalam kolam renang.Aku tak mau ketinggalan, dan dengan penisku yang masih berdiri dengan cuek aku juga segera meloncat ke dalam kolam.
“Main polo air yuk, 2 lawan 2 kan pas nih”, seru Dewi yang tak tau dari mana sudah memegang bola plastik di tangannya.
“Ayuk.. gue pasangan ama Frans deh!”, timpal Lia dengan cepat.“Deal..!”, kata Siska dan Dewi hampir bersamaan.
Singkat kata, acara main polo air itu membuat tanganku beberapa kali entah dengan sengaja ataupun tidak menyentuh dada, badan, maupun paha cewek-cewek itu ketika berebut bola dalam air. Penisku yang tegang itu juga beberapa kali bersentuhan bahkan kadang-kadang berhimpitan dengan badan mereka sewaktu saling berebut bola maupun ketika aku ‘dikeroyok’ oleh mereka.
Kira-kira setengah jam kemudian, permainan pun berakhir karena kami semua capek, dan hanya duduk-duduk saja di pinggir kolam renang. Bikini yang basah membuat lekukan tubuh mereka terpampang dengan jelas di depan mataku. Terutama Siska dan Lia yang lebih ‘berani’ dalam memakai bikini yang tipis dan kecil dibanding Dewi yang memakai baju renang yang standar.
Mataku seperti tak mau lepas dari dada Siska dan Lia yang sangat montok itu, entah sadar ataupun tidak bahwa puting susu mereka tercetak dengan jelas pula. Mataku bergantian menyusuri dada mereka satu persatu, kemudian turun ke daerah selangkangan mereka dimana dapat pula kulihat belahan vagina Siska dari balik g-string nya yang tipis itu. Penisku seperti hendak bersorak kegirangan menyaksikan pemandangan indah itu.
Cewek-cewek ini sangat ‘berani’ mempertunjukkan tubuh mereka di depan laki-laki sepertiku, bahkan beberapa kali Lia berjalan mondar-mandir di depanku yang duduk untuk sekedar mengambil lotion ataupun handuk yang diletakkan di sampingku. Dari posisi dudukku yang tepat di hadapan Lia yang sedang berdiri, sangat jelas pula pantatnya yang besar itu seperti menantikan penisku untuk dapat ‘masuk’ dan menari-nari di dalamnya. Benar-benar merupakan penderitaan bagiku karena penisku yang tegak berdiri terus rasanya seperti terjepit dalam celana renangku yang ketat.
Jam 11.13“Udahan ah.. tempat bilasnya dimana sih?”, tanya Siska sambil bangkit berdiri.“Right behind you dear..”, jawab Dewi sambil menunjuk ke arah belakangku.“Ikutan dong..”, timpal Lia pula sambil langsung berjalan menuju ke tempat yang ditunjuk oleh Dewi.“Lu nggak mau ikutan Frans?”, tanya Dewi kepadaku.“Kamar mandinya ada dua kok.”, tambahnya.
Aku tersenyum kepadanya dan tanpa menjawabnya lagi, aku segera bangkit berdiri dan berjalan ke ruang bilas menyusul cewek-cewek tersebut.
“Wah.. tempatnya cuma ada dua Frans, ya udah deh.. gue joinan ama Lia aja deh..”, kata Siska kepadaku ketika melihatku masuk.
“Ya udah..”, sambil ngeloyor masuk ke ruang ganti yang terletak persis di sebelah ruang yang dipakai Lia dan Siska.
Ruang ganti itu sendiri merupakan tempat yang dibuat ala kadarnya mengingat dinding pambatasnya yang hanya dari triplek tipis bahkan di beberapa bagiannya sudah berlovbang kecil. Mungkin karena rayap yang menggerogotinya.
Instingku sebagai laki-laki segera menuntun mataku untuk mengintip dari balik lubang kecil itu. Setelah menyesuaikan dengan arah pandangan yang terbatas, penisku kembali tegang ketika mataku mendapatkan sesosok tubuh yang kini tanpa ditutupi oleh BH lagi. Aku tidak dapat mengenali apakah itu Siska ataupun dada Lia karena sama-sama besar dan montok. Apa yang aku tau adalah sepasang payudara yang bergoyang dengan indahnya ke kiri dan ke kanan ketika digosok oleh tangan yang menyabuninya.
Tanganku segera saja melepaskan celana renangku dan penisku yang sedari tadi telah menegang dengan hebat segera menyembul bebas. Tanpa pikir panjang lagi aku segera menggenggam batangan itu dengan tangan kiriku dan mengocoknya dengan pelan sambil tetap mengikuti gerakan payudara yang sesekali bergantung dengan indahnya ketika pemiliknya membungkuk untuk mengambil sesuatu. Pentil susu coklat muda yang lumayan besar itupun membuat kocokanku pada penis semakin kuat.Apalagi ketika jari-jari mungil itu memilin dan menarik dengan pelan puting-puting itu, semakin membuat jantungku berdebar dengan kencang dan bergantian tangan kiri dan kananku menjalankan tugas mengocok penisku.“Loe ngapain sih mencet-mencet puting sendiri?”, suara Lia yang bertanya ke Siska hampir saja membuat jantungku copot karena kaget. Sekarang aku tahu bahwa susu yang mataku nikmati dari tadi adalah kepunyaan Siska.
“Iseng doang..”, jawab Siska dengan nada suara yang cuek.“Gila lu.. ntar malah terangsang lagi..”, sahut Lia sambil tertawa.“Kalo itu sih dari tadi juga udah. Liat aja nih udah mengeras begini..”
Suara tawa segera pecah dalam ruang ganti itu. Sementara itu fantasiku semakin jauh mendengar kata-kata Siska barusan. Mataku yang masih mendapati puting-puting yang dipencet, dipilin memutar dan di tarik-tarik dengan pelan itu semakin membuat gemuruh nafasku kian memburu dan tak beraturan.
KupeJamkan mataku sambil membayangkan rasanya kalau saja penisku menerobos ke dalam vagina Siska sambil tanganku meremas-remas susu montok itu.Kubayangkan pula lidahku yang menari-nari di puting susunya.. menjilati tubuhnya yang putih dan mulus.. memagut bibirnya sambil terus menggoyangkan penisku di selangkangannya.
Imajinasiku pun berjalan terus bahkan sepertinya dapat kudengar suara erangannya ketika dia duduk diatas perutku dalam keadaan penisku masih tertancap dalam vaginanya. Kubayangkan goyangan pinggulnya yang melawan hentakan penisku yang naik turun dalam vaginanya yang rapat itu.
Kocokan yang semakin hebat oleh tangan kananku membuat penisku yang telah memerah itu akhirnya tak tahan lagi dan dengan derasnya kutembakkan spermaku ke dinding ruang bilas itu. Sekitar 5-6 tembakan lahar panas yang kumuntahkan membuatku terkulai lemas dan hanya dapat menyandarkan kepalaku ke dinding sambil tetap mengintip lewat lubang kecil itu.
Payudara mulus Siska beserta puting susunya yang telah selesai dibilas dari sabun serta canda tawa Lia dan Siska yang masih berlangsung membuat jantungku yang berdegub kencang apalagi setelah ejakulasi barusan.. pelan-pelan aku berdiri dan kemudian membilas tubuh serta ‘pistolku’ yang kini terkulai lemas..
Dalam hati aku tetap berharap suatu saat nanti aku semua imajinasi dan fantasiku tentang Siska dapat terwujud.“Yah.. kalau nggak dapet Siska.. Lia juga nggak apa-apa..”, pikirku dalam hati.
“Frans.. lama banget sih.. gantian dong”, teriak Dewi dari luar membuatku segera tersadar dari lamunanku dan cepat-cepat membilas tubuhku dan keluar dari ruang bilas itu.
Mimik heran dari Dewi ketika melihatku keluar dari ruang bilas dengan muka lemas tidak aku pedulikan dan sambil berjalan menuju ke villa kembali pikiranku melayang-layang dan membayangkan susu dan puting Siska tadi.Aku tersenyum sendiri dan tetap akan berpegang teguh pada pandanganku bahwa selama cewek itu mempunyai dada besar dan montok, maka dapat dipastikan aku akan selalu berfantasi tentang dia sewaktu onani. Dimanapun dan kapanpun karena memang seleraku adalah wanita-wanita yang ‘tege’ (tetek gede) seperti mereka berdua..
*****
Demikianlah sekilas tentang pengalaman saya, dan apabila ada kesempatan lain, saya akan kembali mengirimkan cerita ke situs ini.Walaupun mungkin lain kali bukan merupakan pengalaman nyata seperti kisah ini.
E N D

Imajinasiku

ImajinasikuApril 21, 2007 — beritaburung
Imajinasiku
Gila nggak! Yang mengirim email untukku ternyata kebanyakan usianya masih balita (bawah usia dua puluh lima tahun), berari 17Tahun.com kebanyakan memang dibaca oleh anak imut-imut seusia mereka.
Bagaimana aku tahu? Dari sebagian besar email yang masuk memang kubalas semua dengan mencantumkan persyaratannya, mereka bukannya memenuhi persyaratanku tapi malah mundur teratur. Mundur sich tidak masalah, namun rata-rata dari mereka tetap nekad mengontak saya walau tanpa memenuhi persyaratannya. Eeh, malah pada nekad ngajak ML segala, gila nich anak, pikirku, HP saja pulsa masih minta orang tua kok berani-beraninya ngajak ML? Emangnya kalau aku mau sungguhan apakah aku juga yang harus bayar hotelnya? Wah gawat, pikirku.
Tapi terus terang dalam benakku, aku sempat berpikir juga, bagaimana rasanya aku melakukan ML dengan anak yang usianya belasan tahun? Seandainya ada anak yang usianya belum 20 tahun dan ternyata mampu memenuhi syarat dariku untuk berkenalan, kemudian seandainya kami bertukar foto dst, dst, dst.
Saat ini kubayangkan hal itu sambil rebahan di tempat tidur. Malam belum terlalu larut, saat ini jam baru menunjukkan pukul 21.15. Aku memang sudah berada di atas tempat tidur, siap-siap untuk tidur, namun tiba-tiba terbayang di kepalaku ide seperti tadi. Jika benar-benar ada anak yang jauh lebih muda dariku yang saat ini berusia 28 tahun. Dalam emailnya, mereka ada yang memanggilku Tante, hi.. hi.. hi..! Bayangkan saja kalau aku yang masih berusia 28 tahun saja mereka panggil Tante, berarti jangan-jangan mereka ada yang masih berusia 10 tahun, tapi apa mungkin seusia itu sudah menjelajah ke situs 17Tahun.com?
Ah, persetan dengan usia mereka, yang penting bayanganku saat ini adalah seandainya memang benar ada anak yang berusia belasan tahun, pokoknya di bawah usia 20 tahun, tiba-tiba kami berkenalan dan dia mengajakku ML, bagaimana ya rasanya? Sambil membayangkan hal itu, aku yang saat ini sedang tiduran tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh, tiba-tiba jadi terangsang sendiri.
Kubayangkan Toni (misalnya) yang usianya saat ini masih berusia 19 tahun dan sebelumnya belum pernah melakukan ML, jangankan ML, melihat tubuh wanita yang sesungguhnya telanjang bulat di hadapannya saja ia belum pernah. Selama ini Toni hanya diam-diam curi-curi menonton BF di kamarnya dan setelah menonton BF yang dia beli di pinggir-pinggir jalan, dia rupanya sudah tidak tahan lagi hingga penisnya langsung ereksi dan satu-satunya jalan yang harus ditempuh apa lagi kalau bukan masturbasi?
Kubayangkan lagi, saat ini Toni sedang bersamaku berduaan saja di tempat tidur, dan kami berdua sama-sama dalam keadaan tanpa berbusana sama sekali. Tubuh kami sama-sama telah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupinya. Kulihat penis Toni sudah berdiri tegak, ukurannya sih tidak terlalu besar dan panjangnya sekitar 14 cm saja. Mata Toni terbelalak melihat tubuh bugilku, keringat dingin mulai mengucur di dahinya saat dia melihat pangkal pahaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
Tinggiku yang 170 cm, sedikit lebih tinggi dari Toni yang tingginya hanya 165 cm. Di atas ranjang, perbedaan tinggi ini tidak menjadi masalah bagi kami. Kucium bibir Toni dan dia balas melumat bibirku dengan penuh nafsu. Walau mungkin juga baru kali ini Toni berciuman dengan lawan jenisnya, namun tampaknya dia punya bakat alami walau cukup hanya belajar dari BF yang pernah dia tonton di rumahnya.
Tangannya langsung sibuk menjamah payudaraku yang padat dan sintal, diremas-remasnya dengan sedikit kasar, mungkin karena Toni belum terbiasa meremas payudara seorang wanita, maka dia meremasnya dengan penuh nafsu. Sengaja kubiarkan saja apapun yang dia lakukan terhadap diriku, karena aku benar-benar ingin menikmati tindakan alami darinya.
Aku sedikit mengajari Toni dalam hal bercinta, terlebih dulu kujulurkan lidahku ke dalam rongga mulutnya, karena sejak tadi kami berciuman, Toni hanya melumat bibirku saja, sedangkan nafsuku sudah mulai merambah naik. Toni mulai mengerti maksudku, dia langsung menghisap lidahku yang memasuki rongga mulutnya, dan dia juga mulai membalas dengan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku.
Uuff! Tangan Toni tiba-tiba menyentuh pangkal pahaku, jari-jarinya tanpa sengaja tepat menggesek klitorisku, sehingga membuat kakiku sedikit terangkat karena dikejutkan oleh sebuah rangsangan, yang tiba-tiba muncul di situ saat mendapat sentuhan jari Toni. Tangan Toni dengan kasarnya meraba seluruh bagian permukaan vaginaku hingga kakiku jadi terbuka lebih lebar dan vaginaku pun juga mulai basah oleh cairanku sendiri.
Kepala Toni kudorong sedikit agar turun ke payudaraku. Rupanya dia juga mengerti apa yang kuinginkan. Lidahnya tetap terjulur menelusuri leherku dan terus turun ke bawah tepat di gundukan payudaraku. Lidahnya tetap turun menjilat kulit tubuhku kesana kemari. Jilatannya sudah mengarah ke sasaran yang tepat dipayudaraku, puting susuku dimainkannya dengan lidahnya. Rupanya dalam hal yang satu ini Toni cukup piawai.
Sementara mulutnya menghisap dan menjilat payudaraku, tangannya terus digosokkan di area vaginaku, jari-jari tangannya memainkan bibir vaginaku, dikoreknya dari bawah ke atas terus menerus berulang-ulang. Akibatnya cairan yang keluar dari dalam liang vaginaku mengalir semakin deras, tumpah ruah membasahi bagian luar vaginaku sehingga vaginaku semakin licin saja.
Rupanya Toni belum berpengalaman betul akan seluk beluk vagina seorang wanita, terbukti G Spot yang paling rawan di bagian vagina sejak tadi tidak juga disentuhnya dengan sungguh-sungguh hingga karena memang sudah tidak tahan lagi, kuraih dan kutuntun tangannya menuju klitorisku. Kutunjukkan dengan tanganku dimana letak klitorisku, dan kubantu jari-jari tangannya untuk menggesek-gesek klitorisku.
Toni pun cepat tanggap rupanya karena kemudian jari-jarinya aktif bermain di klitorisku, kini jari tengah, jari manis dan jari kelingkingnya disusupkan melalui belahan bibir vaginaku. Jarinya memaksa masuk ke dalam liang vaginaku yang sudah basah kuyup oleh lendir yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku. Sementara itu jari telunjuknya dengan nakalnya mengorek-ngorek klitorisku, sehingga aku tidak tahan menahan geli yang bercampur nikmat di seputaran selangkanganku. Kepalaku hanya bisa menggeleng ke kanan dan ke kiri merasakan nikmat yang timbul dari permainan jari-jari tangan Toni.
Puas menjilati payudaraku, lidah Toni kini makin turun menjilati seluruh bagian perutku, lidahnya juga meliuk-liuk di pusarku, terus ke bawah ke bagian pangkal pahaku. Dengan tanpa merasa jijik sedikit pun, mulut Toni langsung saja menyambar vaginaku, bibirnya dengan rakus melumat habis bibir vaginaku.
Rupanya Toni sudah mengetahui dimana letak daerah erogen wanita yang paling sensitif, terbukti dengan lidahnya yang menjulur mengais-ngais klitorisku. Pantatku jadi terangkat oleh jilatan lidahnya di ujung klitorisku, Toni juga menghisap-hisap klitorisku dengan penuh gairah dan nafsu, sehingga tanpa sadar kujepit kepalanya dengan kedua pahaku.
Tanganku meremas rambut kepalanya dan sedikit menekan agar kepalanya lebih terbenam di pangkal selangkanganku. Rupanya Toni tahu bahwa nafsuku sudah mencapai puncaknya hingga kepalanya digeleng-gelengkannya ke kanan dan ke kiri sementara bibir mulutnya tetap menempel ketat di bibir vaginaku dan aku menjadi semakin menggelepar dibuatnya.
“Oo.. Ooh! Ton..! Aku sudah tidak kuat lagi, ayo masukin dong!”, rengekku.
Dan Toni rupanya cukup berbaik hati. Dia merangkak naik kembali mencium bibirku. Bibirnya melumat bibirku, sementara batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak sejak tadi sengaja disentuhkannya ke bibir vaginaku. Langsung saja kuarahkan sedikit dengan membetulkan posisi pantatku. Kini batang kemaluannya berada tepat di celah lipatan bibir vaginaku yang sudah menganga agak lebar.
“Masukin dong!”, pintaku lirih.
Toni-pun mendorong batang kemaluannya maju, dan kugoyang sedikit pinggulku hingga akhirnya benar-benar pas, dan blee.. eess! Slee.. Eep! Slee.. Eep! Slee.. Eep! Batang kemaluan Toni langsung masuk dan memompa vaginaku.
“Uu.. Uucch! Oo.. Oocch! Aa.. Aacch!”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutku, sambil kugoyang-goyangkan pantatku mengimbangi pompaan batang kemaluan Toni yang keluar masuk di dalam liang vaginaku.
Pompaan batang kemaluan Toni semakin cepat dan akhirnya.. Tzee.. Eerrt! Tzee.. Eerrt! Tzee.. Eerrt! Muncrat sudah sperma Toni di dalam liang vaginaku. Banyak sekali sehingga liang vaginaku jadi sangat becek.
Sialan nich anak, gerutuku dalam hati, cepat benar sudah orgasme? Rupanya Toni mengalami ejakulasi dini, sementara aku masih belum apa-apa. Terus terang aku sangat kecewa, namun apa mau dikata, kenyataan memang beginilah resikonya kalau ML bersama anak ingusan, namun untungnya ini tadi semua hanya imajinasiku belaka.
Namun akibat imajinasiku tadi melakukan ML dengan seorang bocah yang masih ingusan, vaginaku menjadi benar-benar basah dan libidoku juga benar-benar naik ke puncaknya, sebab saat aku membayangkan ML tadi jari tangan kiriku asyik menggosok-gosok klitoris, sedangkan jari tangan kananku mengobok-obok liang vaginaku.
Gesekan jariku menggesek klitorisku semakin lama kubuat semakin cepat, demikian pula kocokan jari tangan kananku yang mengocok-ngocok liang vaginaku, semakin lama iramanya semakin kupercepat, sehingga terdengar bunyi berkecipak dari dalam liang vaginaku.
“Uu.. Uucch! Aa.. Aaff! Oo.. Oocch! Aa.. Aacch!”, badanku tiba-tiba menggigil dan sedikit kejang, pantatku terangkat tinggi-tinggi. Sambil menggeliat aku akhirnya mengalami orgasme juga, ini adalah orgasme yang sesungguhnya dan orgasme yang benar-benar kuinginkan.
“Oo.. Ooh!”, desahku dengan napas panjang mengiringi semburan terakhir pelumasku yang keluar banyak sekali dari dalam vaginaku.
Badanku mejadi lemas dan tergeletak begitu saja di tempat tidur, mataku terpejam sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang baru saja terjadi. Tanpa kusadari akhirnya aku pun benar-benar pulas tertidur sampai pagi dengan dibuat rasa nikmat yang menyelimuti seluruh tubuh telanjangku.
E N D

Banana Split

Banana SplitApril 21, 2007 — beritaburung
Banana Split
Aku seorang cewek berumur 17 tahun dan masih kelas ii SLTA. Diantara teman-teman, aku mungkin paling pemalu. Aku sering naksir cowok tapi aku takut untuk memulai hubungan. Di dalam kamar, aku sering membayang-bayangkan wajah cowok yang kutaksir, membayangkan bagaimana kalau bercinta dengannya, berhubungan seks dengannya, sehingga hal ini sering membuatku sangat terangsang. Akhirnya aku sering beronani dengan mengusap-usap vaginaku yang mungil.
Pada awalnya sih aku hanya senang mengusap-usap clitorisku sambil melihatnya lewat cermin yang kuletakkan sedemikian rupa sehingga aku bisa memandangi vaginaku lewat kaca itu. Mungkin karena keseringanku beronani dengan cara mengusap-usap bagian luar vagina dan clitoris lama-kelamaan aku kurang puas jika hanya meraba clitoris, tanganku mulai merambah daerah di bawah clitoris, meraba-raba bibir vaginaku yang mungil kemerahan dan ternyata rasanya lebih nikmat meskipun geli sekali. Kadang-kadang bibir itu aku buka dengan tangan kiri dan jari tangan kananku masukkan pelan-pelan ke dalam lubangnya, pada awalnya sih terasa sakit tapi lama-kelamaan nikmat sekali, aku putar-putar jariku dalam lubang sambil sesekali aku memasukkan dalam-dalam berusaha meraih tonjolan yang berada di ujung lubang vagina dan rasanya selangit deh rasa-rasanya aku ingin memasukkan jari ini dan menggerakkan keluar masuk secara cepat, terpikir olehku bagaimana rasanya kalau yang ada di dalamnya adalah sebuah penis yang bergerak keluar masuk. Tak terbayang bagaimana rasanya. Tapi aku belum berani melakukan hubungan seks dengan lelaki aku takut kalau hamil dan aku juga belum punya pacar.
Karena keenakan hampir setiap hari aku beronani terkadang aku berpikir, aku hyperseks tapi biarin deh yang penting nikmat. Karena seringnya beronani maka pada saat di kamar terkadang aku sengaja tidak mengenakan celana dalam dan hanya mengenakan kaos dan rok atau hanya mengenakan daster sehingga aku bebas meraba vaginaku. Sewaktu mengganggur sendirian di kamar aku sering memandangi vaginaku lewat kaca cermin sambil membersihkannya dari cairan-cairan atau merapikan rambut-rambut kemaluanku yang mulai panjang, bahkan aku menyediakan waktu khusus untuk merawat vaginaku.
Suatu saat aku bangun pagi-pagi sekali dengan kondisi sangat bernafsu, memang nafsuku sangat tinggi pada hari-hari menjelang haidku datang atau pada beberapa hari setelah haid, padahal sebelum tidur aku telah beronani, pagi itu aku bingung mau bagaimana antara ingin memuaskan diriku sendirian atau berhubungan seks karena malam itu aku mimpi berhubungan seks dengan seseorang. Kemudian aku keluar kamar untuk pergi ke kamar mandi ingin pipis dulu, saat lewat di ruang makan aku melihat pisang yang ada di atas meja makan sisa tadi malam. Tanpa pikir panjang aku mengambil pisang itu satu dan aku bawa masuk ke kamar. aku langsung rebahan di atas tempat tidur dan memulai beraksi. Aku meraba-raba vaginaku, sebentar saja vaginaku sudah sangat basah, dan aku melepas daster yang kukenakan sehingga aku langsung telanjang bulat karena aku hanya mengenakan daster. Pada saat itu aku tidak bisa menceritakan bagaimana rasanya nafsuku benar-benar tinggi. Jari-jariku dengan liar merambah seluruh bagian vaginaku, bahkan sampai clitorisnya aku pencet-pencet hingga nikmatnya luar biasa. Kalau biasanya hanya satu jari yang kumasukkan ke liang vagina maka sekarang dua jari aku masukkan bersamaan dan rasanya memang nikmat sekali sampai sampai seluruh badanku tergetar keenakan.
Kemudian kuambil pisang yang tadi aku ambil dari meja makan. Aku kupas dan kemudian kumasukkan ke dalam vagina sambil membayangkan bahwa itu sebuah penis, saat mulai masuk nikmat sekali kemudian setelah separuh lebih masuk dan dibiarkan di sana dalu sambil menikmati bagaimana rasanya. Kemudian pisang itu kugerakkan keluar masuk secara pelahan, rasanya nikmat sekali dan pisang itu aku gerakkan terus keluar masuk dengan tangan kanan sementara tangan kiriku mengusap-usap clitorisku yang menonjol kemerah-merahan. Sambil terus menggerakkan pisang itu aku berpikir kenapa tidak dari dulu kugunakan benda ini kalau rasanya sangat nikmat begini, beberapa saat kemudian terasa olehku seperti ingin pipis yang tertahan dan nikmat yang luar biasa itu tandanya aku segera akan orgasme dan benda itu aku gerakkan dalam-dalam, ya ampun nikmatnya dan akupun orgasme dengan pisang yang sepertiga masuk ke dalam vagina, aku sangat menikmati orgasme ini dan aku biarkan pisang itu ada di sana dan tanganku pelan-pelan meraba-raba kedua payudaraku yang tidak pernah terjamah saat aku onani karena aku lebih tertarik pada vaginaku, kuusap-usap putingku pelahan sambil menikmati kenikmatan yang tiada taranya ini.
Setelah puas kutarik pisang itu pelan-pelan tapi pisang itu patah separuh dan yang separuhnya masih ada di dalam vaginaku, setengah panik aku berusaha mengeluarkan separuh bagian pisang itu dengan tangan tapi tak berhasil malah pisang itu makin masuk ke dalam. Aku sangat bingung harus bagaimana, padahal hari ini aku juga harus ujian sekolah, aku langsung masuk ke kamar mandi dan dengan selang air aku berusaha menyemprot vaginaku dengan air biar pisang itu keluar, tapi tak berhasil juga malah bibir-bibir vaginaku menciut karena kedinginan, mau bilang pada Mama aku malu setengah mati. Akhirnya kuputuskan untuk ke rumah sakit setelah ujian nanti dan akupun bergegas berangkat ke sekolah. Setelah selesai berpakaian dan dandan, aku mencoba berjalan tapi ya ampun terasa ada sesuatu yang menganjal di dalam vaginaku, maka cara berjalankupun lucu aku tidak bisa berjalan dengan langkah biasa karena ada pisang dalam vaginaku.
Sesampai di sekolah aku takut kalau teman-temanku tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam vaginaku, pelan-pelan aku jalan dengan langkah yang aneh. Sesampainya di depan kelas banyak teman yang memperhatikan langkahku bahkan ada yang bertanya kenapa Rien kok langkahnya kayak robot? aku diam saja sambil tersenyum kecut. “lecet ya kakinya?”. Untung dia menebak dulu dan tinggal aku iyakan. Saat dudukpun aku bingung soalnya saat dipakai duduk pisang sialan ini sangat terasa kalau mengganjal dan aku juga khawatir bagaimana kalau nanti pisang ini keluar dan terjatuh saat aku sedang berjalan malu kan?
Akhirnya aku mengerjakan ujian dengan tidak konsen dan segera ingin pulang. Saat pulang karena sangat tidak enak saat dipakai berjalan aku naik becak, hatiku ragu-ragu untuk ke rumah sakit, Bagaimana nanti aku bilang pada dokter atau perawat? duh malunya! Akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Sesampai di rumah aku lepas semua pakaianku, aku coba lagi mengeluarkan pisang itu tapi ternyata sulit sekali akhirnya karena kelelahan aku tertidur dengan kondisi telanjang dan kaki yang mengangkang karena posisi itulah yang paling nikmat.
Sore hari, aku terbangun dan berusaha lagi mengeluarkannya setelah makan siang yang terlambat. Aku berdiri dengan setengah berjongkok sehingga vaginaku terbuka lebar dan jari tangan kananku mencoba mengeluarkannya sementara tangan kiriku berpegangan pada tempat tidur biar tidak jatuh. Tapi sia-sia saja usaha ini karena jari-jariku sulit menjangkaunya, akhirnya karena setengah putus asa aku gunakan sebuah sumpit mie ayam untuk mencoba mengeluarkannya. Dengan posisi yang sama pelan-pelan kumasukkan sumpit itu pelahan dan setelah terasa sampai di pisang aku songkel pelan-pelan pisang itu karena terasa agak sakit. Pelan-pelan terasa olehku kalau pisang itu akan keluar kemudian tangan kiri aku gunakan untuk membuka bibir vaginaku biar pisang itu mudah keluar. Dan akhirnya.., telepok.., pisang itu keluar dan terjatuh di antara kedua kakiku, lega sekali rasanya. Ketika aku melihat pisang yang sudah jatuh itu aku agak geli juga benda itu bentuknya sudah tak karuan dan baunya juga sudah tercampur dengan bau vaginaku, setengah hari dia berada di dalam vaginaku dan membuatku kebingungan setengah mati. Kemudian aku buang pisang itu dan aku ke kamar mandi untuk membersihkan vaginaku dari sisa-sisa pisang.
Akhirnya aku kapok menggunakan pisang untuk beronani dan kemudian aku berencana untuk membeli sebuah dildo (penis buatan) untuk beronani. Dan aku sarankan buat teman-teman cewek kalau kalian ingin beronani dan akan memasukkan sesuatu benda yang menyerupai penis ke dalam vagina kalian jangan menggunakan pisang. Kalaupun akan menggunakan pisang gunakan yang masih mentah (hijau) karena masih keras dan tidak mudah patah kemudian gunakanlah secara pelan-pelan dan hati-hati agar tidak patah. Dan kalau cairan vaginamu sangat banyak jangan menggunakan pisang meskipun pisang mentah karena cairan yang banyak akan melembekkan pisang itu dan membuatnya cepat patah.
TAMAT

Aku Tidak Ingin Munafik

Aku Tidak Ingin MunafikApril 21, 2007 — beritaburung
Aku Tidak Ingin Munafik
Hari Minggu ini aku libur, jadi aku bisa bangun agak siangan karena semalam aku memang tidur agak larut. Seperti biasa aku sibuk membuka email yang masuk dari para pembaca 17Tahun.com. Animo pembaca 17Tahun.com untuk kontak denganku memang luar biasa sekali hingga terus terang aku agak kewalahan untuk menyeleksinya. Ada beberapa pembaca yang penasaran dengan aktifitas dan kehidupan sex-ku, mereka menanyakan lewat emailnya hingga aku kesulitan juga kalau harus menjawabnya satu persatu. Mereka ada yang sepertinya peduli akan diriku, terima kasih deh!
Walau usiaku sudah beranjak 28 tahun, aku memang belum married. Sorry, bukannya aku tidak laku dan bukannya juga GR lho! Aku cukup cantik dan menarik, tinggiku 170 centimeter, bibirku tipis mungil menggairahkan. Bentuk buah dadaku indah, warna putingnya merah muda sedikit kecoklatan, hanya ukurannya yang aku sendiri tidak tahu, karena aku sejak kecil tidak pernah dan tidak suka menggenakan bra. Jadi hingga kini aku tidak pernah punya BH, karenanya seiali lagi aku tidak tahu ukuran payudaraku sendiri.
Cuaca kota Surabaya beberapa bulan belakangan ini memang sangat panas, terlebih di saat malam hari. Aku memang terbiasa tidur tanpa busana, terkadang paling hanya menggunakan celana pendek tipis yang bentuknya mini dan agak longgar, dengan tanpa menggunakan CD di dalamnya. Kupikir juga tidak ada gunanya aku tidur dengan memakai CD yang bentuknya juga sangat mini.
Aku memang memiliki banyak CD beraneka warna, tapi modelnya hanya ada dua macam saja, yang satu model G String yang bentuknya berupa seutas tali nylon yang melingkari pinggangku. Selebihnya tersambung seutas tali nylon lainnya yang melilit ke bawah melewati selangkanganku melalui belahan pantatku yang sintal, dan di ujungnya tersambung dengan secarik kain sutera tipis berbentuk segi tiga yang lebarnya tak lebih dari seukuran dua jari saja.
Aku bukanlah type wanita yang munafik, karenanya aku suka sekali dengan situs 17Tahun.com, di sini aku bisa mengekspresikan diriku yang sebenarnya tanpa perlu berpura-pura, yang menurutku adalah kemunafikan belaka. Sebenarnya kebutuhan sex antara pria dan wanita itu sama, hanya saja kaum pria lebih bebas menyalurkan hasratnya, apa lagi untuk membahasnya, namun ini sepertinya tidak berlaku bagi kaum wanita, sedangkan kebutuhan antara pria dan wanita itu sebenarnya sama saja, kenapa harus dijadikan sesuatu yang tabu? Ini tidak fair.
Semalam, walau sudah larut aku masih belum dapat memejamkan mata untuk tidur. Karena selain udara yang cukup panas sehingga AC seakan tidak mampu lagi memberi kesejukan dalam kamarku, juga karena guling yang kujepit di antara selangkanganku tiba-tiba memberikan rangsangan pada pangkal pahaku yang tanpa penutup itu.
Pelan-pelan gulingku kugesekkan naik turun di selangkanganku sehingga menambah kenikmatan. Kurang puas dengan apa yang kulakukan, gulingku kusingkirkan, kuubah posisi tidurku menjadi telentang, kutarik kakiku dan kutopangkan telapak kakiku di tempat tidur dalam posisi pahaku kukangkangkan selebar mungkin, sehingga posisi kemaluanku terbuka lebar dan vaginaku tampak jelas sekali dari arah depanku, namun sayangnya saat itu tidak ada orang yang memandanginya.
Tapi aku yakin bila ada lelaki siapapun dia, apabila saat itu memandangi pangkal pahaku yang terbuka lebar seperti itu pasti akan terangsang melihat vaginaku yang bersih. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atasnya saja, bentuknya yang indah menempel menyeruak ke atas dengan rapi. Bila bibir vaginaku dikuakkan maka akan terlihat dinding vaginaku yang berwarna merah muda dan menggairahkan pria manapun untuk segera menjilatnya.
Kugosok klitorisku dengan menggunakan jari tangan kananku, sementara jari tangan kiriku kucoba untuk menyusup ke dalam liang vaginaku, kondisi liang vaginaku yang sudah basah oleh lendir birahi memudahkan jari-jariku masuk menembus ke dalamnya. Kukocok-kocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku sehingga cairan hangat berlendir yang keluar dari dalam rahimku semakin banyak saja membasahi liang senggamaku.
Aku merasakan akan mencapai orgasme, maka gesekan jari tanganku di ujung-ujung klitorisku pun semakin kupercepat. Demikian pula kocokan jari tangan kananku yang sejak tadi berada dalam liang vaginaku, kugesek-gesekkan ke dinding vagina bagian dalam, sesekali jari tengah dan telunjukku menggosok benjolan yang tumbuh di dalamnya. Aku merasa geli bercampur nikmat hingga rasanya seperti ingin kencing saja.
“Uu.. Uucch! Aa.. Aacch!”
Keringat dingin membasahi dahiku, badanku menggigil bagaikan orang kejang, pantatku kuangkat dan kugoyang-goyangkan berputar mengimbangi irama kocokan jari tangan kananku yang semakin cepat mengocok liang vaginaku. Dan vaginaku semakin basah oleh cairan bening yang mengalir semakin deras keluar hingga meleleh membasahi sprei tempat tidurku.
“Oo.. Oocch!”
Aku melenguh sambil melepaskan napas panjang melepaskan orgasmeku. Tzee.. Eerrt! Tzee.. Eerrt! Dapat kurasakan semburan di liang vaginaku hingga membasahi jari-jariku yang masih berada di dalamnya, cairan yang keluar sedikit agak kental, banyak sekali sehingga sprei di bawah pantatku lebih basah lagi.
Aku yakin kalau apa yang kuungkapkan selama ini di 17Tahun.com juga pernah dirasakan wanita lain, bahkan pernah juga dilakukan oleh wanita lain, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya. Bisa dibayangkan bagaimana tersiksanya seorang wanita saat masa usia puber, dia juga butuh sentuhan dan belaian. Mereka juga butuh penyaluran atas libidonya, maka salahkah mereka bila melakukan masturbasi? Sedangkan mereka juga bisa terangsang, baik oleh pemandangan yang dia lihat maupun oleh tulisan erotis seperti yang ada di 17Tahun.com.
Namun selama ini rasanya jarang ada wanita yang berani berterus terang, itulah yang menjadi alasanku untuk bebas mengungkapkan keadaanku yang sebenarnya, dan aku bebas menentukan pasanganku untuk melampiaskan hasrat sex-ku. Namun bukan berarti aku begitu saja memilih pasanganku. Aku lebih suka memilih yang sudah berumah tangga, karena lebih yakin kalau mereka tidak membawa penyakit yang membahayakan. Selain itu aku lebih suka memilih mereka karena biasanya mereka sudah lebih matang dan dewasa. Yang jelas biasanya mereka sudah bisa lebih bertanggung jawab.
Tanggung jawab di sini yang kumaksud bukan kalau nantinya aku hamil akibat hubungan tersebut mereka harus bertanggung jawab, tapi tanggung jawab yang kumaksud adalah mereka melakukannya dengan tanpa banyak tuntutan seperti misalnya ingin menikahiku, ingin mengekangku dan sebagainya. Beda sekali dengan anak-anak muda yang masuh ingusan, biasanya ego mereka lebih tinggi, yang lebih pasti tuntutannya juga banyak sedangkan hak dan kewajiban orang lain sering mereka abaikan. Ini juga bisa kulihat dari email yang mereka kirim, maunya berkenalan tapi saat diminta memenuhi persyaratannya saja mereka langsung ngacir.
Banyak juga email yang datangnya dari kaumku, mereka curhat atas kehidupan sex-nya, mereka ingin tapi takut. Menurutku ini aneh, mengapa kita mesti takut? Yang penting kita melakukannya berdasarkan suka sama suka dan jangan ada tuntutan. Why Not? Seperti email yang datangnya dari Nina (nama samaran), Nina mengatakan kalau untuk mengatasi libidonya serta menyalurkan hasrat sex-nya, ia hanya melakukannya sebatas masturbasi saja. Pernah juga dia melakukan oral sex dengan mantan pacarnya, namun sampai hari ini dia masih merasa bersalah. Nina pernah meneleponku dan menceritakan pengalamannya saat dioral oleh pacarnya, Nina mengaku mendapatkan kenikmatan dan mencapai orgasme saat di oral tersebut.
Masih terbayang olehku cerita Nina saat bibir mulut pacarnya dengan penuh nafsu mengulum habis bibir vaginanya. Lidah pacarnya sengaja dijulurkan sepanjang mungkin saat mengulum bibir vaginanya. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya yang masih perawan itu. Pantat Nina terangkat seakan menyambut jilatan sang pacar, pahanya mengempit kepalanya sambil kedua tangan Nina menjambak rambut kepala sang pacar. Tarikan ini membuat kepala sang pacar lebih rapat lagi menempel di selangkangan Nina, sehingga muka sang pacar terbenam penuh di bagian luar vagina Nina.
Tangan kiri pacar Nina bergerilya di payudaranya yang berukuran 36, ujung puting susunya dipilin-pilin dengan jari hingga membuat Nina lebih menggelinjang lagi, pantatnya digesek-gesekkan sehingga bibir vaginanya lebih terasa digaruk oleh bibir mulut pacar Nina.
Tiba-tiba Nina merasakan ada sesuatu yang akan meledak dalam rahimnya, tak lama kemudian Nina merasakan seperti sedang kencing namun rasanya nikmat sekali. Inilah yang dinamakan orgasme. Akhirnya Nina pun mengalami orgasme yang pertama kali dalam seumur hidupnya, nikmatnya sungguh luar biasa kata Nina saat menceritakan pengalamannya padaku.
Kurasa masih banyak wanita di muka bumi ini yang mengalami hal yang sama dengan Nina, masih gadis dan masih malu-malu melakukan hubungan sex, walaupun berhubungan dengan metode yang paling aman sekalipun, seperti oral sex yang pernah dilakukan oleh Nina bersama pacarnya.
Terus terang aku merasa heran pada kaumku yang seperti ini, mengapa kita harus munafik? Di satu sisi kita mau bahkan merasakan sangat membutuhkan sebuah pelampiasan untuk melepas hasrat yang membelenggu, namun di sisi lain kita harus diliputi rasa takut dan was-was.
Memang harus diakui bahwa di negara ini hal-hal yang menyangkut masalah sex masih tabu dan dilarang dilakukan oleh wanita yang belum bersuami, namun tidak ada yang dapat memberikan solusi apa yang harus dilakukan oleh wanita yang belum bersuami untuk dapat menyalurkan hasratnya. Ini berbeda dengan kaum Hawa yang secara normatif seakan lebih bebas melakukan apa saja baik sebelum maupun setelah dia berumah tangga.
Terus terang bagiku ini tidak adil, karena sejujurnya kaum wanita juga memiliki hasrat yang sama tentang sex, mengapa mereka tidak boleh melakukan atau menikmatinya sebelum berumah tangga atau hanya boleh dilakukan dengan suaminya saja, sedangkan tak jarang kita ketahui banyak suami yang masih suka mencari yang lain di luar rumah. Sebagaimana pepatah mengatakan, rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di halaman rumah kita sendiri.
E N D