Jumat, 20 Juni 2008

Lexy-ku Sayang

Judul : Lexy-ku Sayang

Aku adalah seorang mahasiswi semester akhir di salah satu
perguruan tinggi terkemuka yang berada di daerah Jakarta Pusat
yang pada masa-masa awal demokrasi terkenal sebagai pusat
demonstrasi dan berbagai tragedi politik. Namun sebaiknya
lupakan saja masalah itu selain karena aku tidak pernah ikut
kegiatan tersebut aku juga lebih tertarik dengan urusan kuliah
dan cowo ketimbang masalah politik.

Secara fisik aku adalah gadis yang menarik dengan tinggi tubuh
sekitar 175cm langsing dan sexy (karena rajin ikut senam dan
fitness) berwajah lonjong dan berparas melankolis dan rambut
hitam legam panjang lurus sebahu (khas wanita chinese) serta
berkulit putih mulus tanpa cacat sedikit pun dengan putting
berwarna merah jambu dan bulu kemaluan tipis agak
jarang-jarang.

Kejadian ini bermula ketika aku baru saja usai pulang dari
ruang baca skripsi (tempat kumpulan skripsi alumni)
perpustakaan setelah selesai menyusun beberapa bab skripsi
yang harus kuperbaiki tatkala siang tadi usai menghadap dosen
pembimbing skripsi ku. Saat itu keadaan sudah gelap
(pukul19.00) dan kantin pun sudah tutup, praktis tidak ada
lagi mahasiswa yang nongkrong di kantin dan kalaupun ada hanya
sebagian kecil saja sehingga akupun memutuskan untuk langsung
menuju ke lapangan parkiran khusus yang berada di samping
kampus. Parkiran sudah agak sepi hanya tersisa beberapa mobil
saja milik mahasiswa S2 ataupun S1 yang kebetulan ada jadwal
kuliah malam. Kebetulan mobil ku tadi siang mendapat tempat
parkir agak jauh ke sudut lapangan parkir. Lapangan parkir itu
sendiri sebenarnya adalah tanah kosong yang di timbun oleh
batu dan pasir dan di kelilingi oleh pagar seng tertutup rapat
sehingga tidak dapat di lihat oleh orang dari luar.

Mobil ku adalah Suzuki Escudo berwarna gelap keluaran terakhir
yang kebetulan sempat di beli oleh papa ku sebelum krismon
mulai. Di Jajaran mobil yang parkir di dekat ku terlihat hanya
ada tinggal 3 mobil lagi yakni satu toyota kijang berwarna
biru gelap dan satu panther long chassis berwarna hijau gelap
serta sebuah Feroza berwarna hitam di mana posisi ketiganya
adalah tepat mengelilingi mobil ku. Feroza ada tepat di pojok
lapangan parkir yang berarti tepat di sebelah kiri mobilku,
sedangkan kijang ada di sebelah kanan dan panther tersebut ada
di depan mobil ku dengan posisi parkir pararel sehingga
menghalangi mobil ku keluar.

Aku terus terang agak kesal karena selain sudah capek dan
banyak masalah sehubungan dengan skripsi ku, eh ternyata
malam-malam begini masih harus mendorong mobil lagi. Ku
berjalan sedikit setelah sebelumnya menaruh tas dan buku serta
diktat beserta bahan skripsi di mobil ku, aku melihat-lihat
kalau-kalau masih ada tukang parkir atau satpam di gerbang
masuk parkiran yang tidak seberapa jauh . sebab gerbang keluar
parkiran sangat jauh letaknya dari posisi mobilku . ternyata
gerbang masuk telah tertutup dan di rantai sehingga untuk
mencari orang aku harus menuju ke gerbang keluar. Karena agak
malas jalan aku pun terpaksa kembali ke dekat mobil dan
berinisiatif mendorong panther tersebut sendirian. Dengan agak
binggung aku letakan telapak tangan kiri ku di belakang mobil
tersebut sementara tangan kanan di sebelah sisi kanan mobil.

Ternyata panther tersebut tidak bergerak sama sekali .. Aku
curiga jangan-jangan pemilik memasang rem tangan. Karena itu
aku berniat mengempiskan ban mobil sialan itu. Sedang asyik
berjongkok dan mencari posisi pentil ban belakang sebelah
kanan panther tersebut (yang berarti berada tepat di depan
mobil ku) mendadak aku merasakan kehadiran orang di dekat ku .
tatkala ku toleh ternyata orang tersebut adalah Lexy teman
sekampus ku yang sebelumnya sudah lulus namun pernah satu
kelas dengan ku di mata kuliah MKDU.

Lexy adalah seorang pria kelahiran sumatra berbadan hitam
tinggi besar (185cm/90kg), dengan perut buncit, berwajah jelek
buruk-rupa (mukanya terus terang hancur banget penuh parut
karena bekas jerawat) dengan gigi agak tonggos dan kepala
peyang serta bermata jereng keluar. Tak heran kalau banyak
gadis-gadis sering menjadikannya bahan olok-olokan dalam canda
mereka karena keburukan wajahnya namun tanpa sepengetahuannya,
sebab selain wajah Lexy sangat sangar . dia juga di kenal
berkawan dengan banyak pentolan kampus dan juga kabarnya
memiliki ilmu hitam.

Namun dia di kenal sangat pede dan baik hati, dan itulah yang
menjadikannya olok-olokan para gadis karena dia tidak pernah
malu-malu menatap wanita cantik yang di sukainya secara
berlama-lama. Terus terang jantung ku agak berdegup karena
feeling ku merasa tidak enak terutama karena aku mengetahui
bahwa Lexy selama ini sering menatapku berlama-lama dan
caranya menatapku terasa sangat menelanjangi seolah-olah ingin
memperkosaku. Namun aku berusaha terlihat bersikap tenang agar
tidak menimbulkan akibat buruk karena menurut teman-teman ku
jika kita terlihat tenang maka lawan kita cenderung ragu
berniat jahat. Namun ternyata Lexy tidak berbuat apa-apa dan
hanya berkata "Ada yang bisa saya bantu?"

"Ehh . nggg . anu .. ini mobil sialan di parkir begini, mana
susah lagi dorongnya" sahut ku agak canggung.

"Mari saya bantu, kamu pegang samping kanan ini yach" ujar
Lexy memberi aba-aba agar aku berada di belakang samping kanan
panther sialan itu tepat di depan mobilku.

Tatkala aku sedang dalam posisi siap mendorong dari arah kiri,
ku tengokan kepala ke arah kiri ternyata Lexy tidak berada
pada posisi belakang mobil itu melainkan berada tepat di
belakang ku dan tangannya secara cepat telah berada di atas
tanganku dan jemarinya telah meremas jemari ku dengan lembut,
mesra namun kuat.

"Ehhhh ... apa-apaan nih Lex?" ujarku panik.

Namun Lexy dengan tenang dan lembut malah menghembuskan
nafasnya di balik telingaku dan berbisik sesuatu yang tidak
jelas (mungkin sejenis mantera) lalu menambahkan "aku
mencintai mu Mei Ling" ujarnya lembut.

Mendadak aku merasa lemas . namun aku masih sempat berucap
"Lepaskan aku Lexy, kamu. gila ." ujarku lemah. Tapi aku
semakin tak berdaya melawan hembusan lembut di belakang
telingaku dan kecupan mesranya di belakang leherku tepatnya di
bulu-bulu halus di tengkuk ku. Nampaknya Lexy menggunakan
sejenis pelet tingkat tinggi yang mampu membuatku tak berdaya
dan hanya bisa pasrah menikmati tiap cumbuannya.

Makin lama cumbuan dari Lexy semakin hebat dan herannya aku
yang biasanya sangat jijik kepadanya seperti terbangkitkan
gairah birahiku, apalagi Lexy tidak hanya mencium pundak,
tengkuk dan telingaku saja, namun tangannya telah mulai
bermain mengusap-usap daerah terlarang milik-ku.

Yah tangan kiri Lexy telah mengeluarkan kemejaku dari balik
celana jeans yang aku kenakan dan masuk ke balik celana ku
menembus celana dalamku dan mengusap-usap dengan lembut bukit
kemaluan ku. Aku hanya bisa mendesah lemah dan mulai merasakan
rangsangan yang demikian kuat.

Mendadak Lexy menarikku dan membimbingku ke arah mobilku dan
tangannya menarik pintu belakang sebelah kanan mobilku yang
memang tidak sempat ku kunci. Lantas ia merebahkan aku di jok
tengah Escudo milikku dan merebahkan sandarannya.

Kemudian ia mendorong tubuh ku ke dalam dan menekuk kaki ku
hingga posisi kaki ku terlipat ke atas sehingga dengan
mudahnya kemaluanku terkuak dan pahaku miring ke samping.
Lantas dengan Lexy menutup pintu mobilku dan mengambil kunci
mobilku serta menguncinya dari dalam melalui central lock di
pintu depan. Aku semakin tidak berdaya dengan usapannya di
kemaluanku apalagi dia telah membuka kancing, gesper dan
resleting celana jeansku dan tangannya telah menarik turun
celana dalam ku.

Kemudian Lexy menarik dengan cepat celana jeansku hingga copot
lalu menarik lagi celana dalam ku hingga terlepas. Aku selama
itu hanya bisa pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat
mantera miliknya yang begitu dahsyat. Mungkin juga karena
diriku telah di landa birahi yang sangat hebat karena terus
terang aku begitu mudah terangsang sehingga itupula sebabnya
aku telah kehilangan keperawananku di tangan mantan kekasihku
di awal masuk kuliah. Namun di luar itu semua yang kurasakan
adalah kenikmatan yang teramat sangat karena selanjutnya bukan
lagi jemari Lexy yang bermain pada permukaan kemaluan serta
clitoris dan juga pada daerah G-Spot milikku namun kini justru
giliran lidahnya bermain-main di sana dengan kemahiran yang
sangat luar biasa jauh daripada yang mampu dilakukan oleh
mantan kekasihku. Sehingga tanpa ku sadari aku justru
mencengkram kepala Lexy dan menekannya ke arah kemaluanku agar
rangsangan yang ku terima semakin kuat. Namun rupanya Lexy
bukan sembarangan pria jantan biasa, tampaknya ia begitu mahir
atau justru tengah di kuasai oleh hawa nafsu iblis percabulan
(ku dengar org-org pemilik ilmu hitam hawa nafsunya adalah
murni hawa nafsu iblis) sehingga ia bukan saja memainkan
lidahnya ke sekitar klitoris dan daerah gspot milikku namun
juga mulutnya mampu menghisap dan lidahnya memilin-milin
klitoris ku sehingga tanpa ku sadari aku semakin di amuk
birahi dan memajukan kemaluanku sampai menempel ketat di
wajahnya. Dan sungguh mengejutkan bahwa kemudian dalam waktu
yang tidak terlalu lama akupun mengalami orgasme utk pertama
kalinya hanya dengan oral sex dari seorang pria, padahal
mantan kekasihku hanya mampu membuatku orgasme setelah
mengkombinasikan oral sex dengan persetubuhan (coitus).

Tak lama tubuhku pun mengejan kuat dan kurasakan vaginaku
sangat basah dan aku serasa melayang di awang-awang dengan
pahaku yang membekap erat wajah dan kepala milik Lexy.

Lexy diam sejenak, setelah dilihat expresi wajahku sudah
normal kembali ia pun mulai bergoyang memaju-mundurkan
senjatanya namun secara sedikit demi sedikit jadi tidak
langsung amblas main tancap seperti yang dilakukan oleh mantan
kekasihku.

Akupun mulai merasakan sedikit nyaman dengan ukuran "senjata"
Lexy dan perlahan-lahan kembali terangsang dan dapat
menikmatinya. Namun harus kuakui Lexy ternyata benar-benar
seorang pria yang sangat gentle dan juga jantan, ia tidak saja
begitu lembut "memperkosa"-ku namun juga sangat memperhatikan
kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak jika dibandingkan
pria-pria yang pernah tidur dengan ku Lexy seperti-nya sungguh
mengerti keinginanku. Ia tidak saja perlahan-lahan dan dengan
penuh kelembutan memperkosa diriku namun juga aktif membantu
merangsang diriku hingga aku benar-benar sangat terangsang
sehingga walaupun ukuran kejantanannya menurutku sangat
menyeramkan namun aku tidak merasa sakit dan dapat
menikmatinya. Seiring semakin terangsangnya diriku, Lexy pun
perlahan-lahan mulai semakin dalam menancap-kan kemaluannya.
Akupun semakin lama semakin horny dan semakin tidak kuat lagi
menahan desakan kenikmatan yang makin memuncak dan semakin
tidak tertahankan itu.

Hingga akhirnya merasa menyentuh awang-awang dan merasakan
kenikmatan yang sungguh tidak pernah kualami sebelumnya dengan
para kekasihku, tanpa sadar aku melenguh keras
"Ooooooooahhhhhhhhhh ...Lexyyyyy.." dan akupun meremas kuat
belakang kepalanya dan menjepit erat pinggangnya dengan kedua
paha dan kaki sekuat-kuatnya dan juga mengangkat pinggulku
hingga kemaluanku berhimpit kuat dengan kemaluannya dan yang
masih ku ingat adalah saat itu diriku basah sekali dan nikmat
sekali. Basah baik pada lubang kemaluanku maupun sekujur
tubuhku yang penuh oleh peluh keringatku maupun keringat dan
cairan liur Lexy (ia sangat aktif menjilati sekujur tubuh ku
baik leher hingga ke payudara ku).

Dan selanjutnya akupun terbaring lemas tak berdaya, namun Lexy
tidak meneruskan perbuatannya walaupun ia belum mencapai
orgasme, tapi justru beristirahat sambil menunggu diriku siap
kembali sungguh ia laki-laki yang tahu diri tidak egois
seperti pria-pria lainnya walaupun sebagai orang yang sedang
memperkosaku ia sebenarnya punya "hak" berbuat sesukanya tapi
ternyata bisa dibilang ia adalah "pemerkosa yang baik hati"
yang pernah singgah dalam hidupku. Selanjutnya Lexy
memijat-mijat sekitar putting payudara ku, dan kemudian mulai
menjilat serta menghisapnya, ransangan demi ransangan yang di
berikan Lexy padaku kembali membangkitkan gairah sex ku dan
terus terang saat itu aku sudah lupa kalau aku sesungguhnya
sedang diperkosa dengan pelet oleh pria yang sama sekali tidak
terbayang dalam kehidupanku. Selanjutnya Lexy pun mencium dan
mengulum lembut bibirku membuat diriku semakin terbuai oleh
nafsu birahiku sendiri sehingga tanpa kusadari akupun membalas
dengan penuh nafsu cium darinya. Keadaan tersebut semakin lama
semakin tidak terkontrol lagi hingga aku merasa dari liang
kewanitaanku mengalir cairan kewanitaanku yang semakin lama
semakin basah.. Lexy pun tampaknya sangat paham kalau aku
sudah sangat terangsang sehingga iapun mulai bergerak memacu
tubuh dan kelaminnya untuk semakin bersatu dan bergelut dengan
tubuh dan kelaminku.

Aku yang sudah dilanda birahi yang tinggi justru semakin
memacu pinggulku mengikuti irama genjotan dari Lexy hingga
akhirnya tidak tertahankan lagi dan akupun kembali dilanda
gelombang orgasme demi orgasme yang beberapa saat kemudian
menghantam sekujur tubuhku dan akupun hanya bisa memekik
tertahan sebelum kemudian merasakan tubuh Lexy ikut mengejang
bersamaan dengan tubuhku dan menikmati semburan hangat cairan
kejantanan Lexy yang menyembur dengan sangat derasnya masuk ke
dalam rahimku. Saat itulah aku benar-benar merasa di
awang-awang dan lupa segala-galanya. Sesudah itu yang
kurasakan hanyalah rasa nikmat bercampur lemas yang membuatku
benar-benar terbaring lemah tak berdaya dan membiarkan
kejantan milik Lexy tetap tertancap dalam liang vaginaku.
Namun tampaknya Lexy tidak ingin berlama-lama menikmati
moment-moment indah milik kami berdua, iapun meraih kotak
tissue yang berada di bawah jok belakang dan kemudian mencabut
senjata keperkasaannya dari cengkraman hangatnya liang
kewanitaanku. Dan iapun segera mengelap kelaminnya yang basah
oleh perpaduan cairan kemesraan milik kami berdua dan kemudian
mengelap pula sekitar bibir vagina ku hingga bersih dengan
tissue-tissue tersebut.

Di sini aku baru sadar fungsi ganda membawa tissue di mobil,
terus terang selama ini dengan mantan-mantan kekasihku aku
hanya mengenal bersetubuh secara normal dan dilakukan di atas
ranjang, baru kali ini lah aku merasakan nikmat persetubuhan
di dalam mobil. Dengan di bantu olehnya akupun kembali
mengenakan pakaianku secara lengkap. Begitupula dengan Lexy
iapun segera mengenakan semua pakaiannya. Lalu dengan rambut
yang masih acak-acakan yang kusisir seadanya dengan
menggunakan jari tangan, akupun segera pindah duduk ke bangku
depan sebelah kiri mengikuti kemauan Lexy yang menyatakan
ingin mengantar ku pulang. Sambil menunggu di dalam mobil
akupun memperhatikan bahwa ternyata mobil panther yang
menghalangi jalan keluar mobilku ternyata adalah milik Lexy
dan ia dengan tenangnya memindahkan mobil tersebut dan
memarkirkannya bersisian dengan mobil lain yang masih tersisa.
Namun herannya aku sama sekali tidak marah namun justru diam
saja sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan dan rasa lemas
akibat orgasme yang baru saja kualami. Kemudian Lexy
mengantarkan aku pulang dengan membawa mobilku ke rumah
orangtuaku di daerah elit Jakarta Utara. Kami dapat keluar
dengan mulus dari parkiran kampus tanpa kecurigaan dari pihak
keamanan kampus dan tanpa perlawanan sama sekali dari diriku.
Sesampainya di rumah orangtuaku akupun segera menekan remote
pagar yang ada dalam tas laci mobil dan langsung masuk ke
dalam garasi. Setiba di dalam aku justru menarik Lexy keluar
dari dalam dan menciumnya dengan nafsu dan malah menyeretnya
masuk ke dalam kamarku yang kebetulan tangga masuknya berada
dekat dengan garasi.

Sampai di dalam kamar akupun dengan ganas mencumbu dan mencium
Lexy seolah-olah dia adalah kekasihku, tampaknya pelet milik
Lexy benar-benar ampuh hingga aku dibuat kehilangan akal
sehat, untungnya orangtuaku bersama adik-adikku sedang
berlibur ke hongkong sehingga praktis tidak ada yang memergoki
perbuatan kami, apalagi kamar pembantu terletak jauh di
tingkat belakang. Selanjutnya kamipun kembali mengulangi
perbuatan di parkiran tadi yang menurutku belum benar-benar
tuntas terutama karena aku betul-betul ketagihan oleh
keperkasaan Lexy yang benar-benar luar biasa. Dan malam itu
kami bersetubuh sampai kurang lebih enam kali yang baru
berakhir menjelang subuh. Aku sendiri sampai heran bagaimana
mungkin aku bisa sejalang itu, apalagi mengingat biasanya
dengan mantan kekasihku paling banyak kami hanya bersetubuh
tiga kali dalam semalaman.

Begitupula menjelang siang saat kami berdua terbangun karena
rasa penat, kami pun segera pergi ke kamar mandi milikku yang
terletak bersebelahan dengan kamarku dan memiliki pintu tembus
ke kamarku sehingga kami berdua dapat keluar masuk kamar mandi
dalam keadaan bugil tanpa diketahui oleh siapapun. Dan dalam
acara mandi bersama itu kamipun kembali mengulangi perbuatan
semalam sambil di sertai siraman air hangat dari shower di
kamar mandiku. Menjelang jam dua siang Lexy baru pamit dari
rumahku yang mana sebelumnya sudah kuajak makan bersama dengan
makan makanan pesanan dari sebuah rumah makan di dekat
rumahku. Akupun kembali ke kamar dan tertidur pulas hingga
sore harinya.

Malamnya Lexy menelefon dan meminta maaf atas kejadian
kemarin, dan gilanya beberapa menit kemudian ia telah berada
di depan rumahku setelah menelepon dari telefon umum di taman
kompleks dekat rumahku, mau tidak mau akupun turun
menghadapinya. Konyolnya justru ia kemudian menyatakan
cintanya dan memintaku untuk menjadi kekasihnya, yang juga
dengan konyolnya tanpa sempat kusadari justru ku balas dengan
anggukan kepala. Dan sejak malam itu kamipun resmi menjadi
sepasang kekasih.

Hingga kini kamipun tetap bersama, bahkan kedua orangtua ku
pun tidak dapat mencegah hubungan kami berdua, dan malah kami
akhirnya menikah. Terus terang aku bangga menjadi istri Lexy,
bukan hanya karena keperkasaannya namun juga karena sikapnya
yang memanjakanku sebagai seorang wanita dan tidak pernah
bersikap egois. Walaupun banyak anggota keluargaku terutama
dari keluarga besar yang tidak menyetujui pernikahanku dengan
pria pribumi tersebut, namun aku justru bangga dan sangat
senang dapat memperoleh keturunan dari pria sebuas dan
seperkasa Lexy. Justru malah berjalan bersamanya aku merasa
lebih aman dan nyaman. Dan aku bangga menjadi istrinya.

TAMAT

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda